Unsur ekstrinsik pengertian jenis dan contohnya – Pernahkah Anda membaca sebuah novel atau puisi dan merasa terhubung dengan latar belakang sosial, budaya, atau bahkan sejarah yang tergambar di dalamnya? Itulah pengaruh dari unsur ekstrinsik, elemen yang berasal dari luar karya sastra namun memiliki peran penting dalam membentuk makna dan pesan yang ingin disampaikan penulis.
Unsur ekstrinsik, seperti halnya unsur intrinsik, adalah bagian penting dalam memahami dan mengapresiasi karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi berbagai aspek, seperti latar belakang penulis, kondisi sosial budaya, dan bahkan peristiwa sejarah yang terjadi pada masa penulisan karya sastra.
Pengertian Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar karya sastra, tetapi memiliki pengaruh besar terhadap penciptaan dan pemahaman terhadap karya sastra itu sendiri. Dengan kata lain, unsur ekstrinsik merupakan konteks di luar teks sastra yang dapat memengaruhi makna dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang.
Pengertian Unsur Ekstrinsik, Unsur ekstrinsik pengertian jenis dan contohnya
Unsur ekstrinsik adalah faktor-faktor yang berasal dari luar karya sastra, seperti latar belakang pengarang, kondisi sosial budaya, sejarah, politik, dan agama. Faktor-faktor ini dapat memengaruhi isi, gaya bahasa, dan pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang dalam karya sastra.
Contoh Unsur Ekstrinsik
Misalnya, novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer ditulis pada masa penjajahan Belanda di Indonesia. Kondisi sosial politik pada masa itu, seperti penindasan, perlawanan, dan diskriminasi, tercermin dalam novel tersebut. Kondisi sosial politik tersebut menjadi unsur ekstrinsik yang memengaruhi isi dan pesan novel.
Jenis-Jenis Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah faktor-faktor yang berada di luar karya sastra itu sendiri, namun memiliki pengaruh signifikan terhadap isi dan makna karya. Faktor-faktor ini dapat berasal dari latar belakang penulis, kondisi sosial, budaya, politik, ekonomi, dan sejarah masa penulisan karya. Pemahaman terhadap unsur ekstrinsik sangat penting untuk mengungkap makna yang tersirat dalam karya sastra dan untuk memahami konteks penciptaannya.
Berikut ini adalah beberapa jenis unsur ekstrinsik yang umum ditemukan dalam karya sastra:
Latar Belakang Penulis
Latar belakang penulis mencakup berbagai aspek yang memengaruhi cara pandang, nilai, dan pengalaman hidup penulis. Aspek-aspek ini kemudian tercurah dalam karya sastra yang diciptakan.
- Definisi:Aspek-aspek kehidupan penulis, seperti pendidikan, pekerjaan, pengalaman pribadi, dan lingkungan sosialnya, yang memengaruhi proses kreatif dan isi karya.
- Contoh:Penulis novel “Bumi Manusia” Pramoedya Ananta Toer, yang merupakan aktivis politik dan pernah dipenjara, menulis tentang perjuangan melawan kolonialisme dan eksploitasi. Pengalaman pribadi Pramoedya menjadi inspirasi dan memengaruhi isi novelnya.
- Pengaruh:Latar belakang penulis memengaruhi tema, sudut pandang, dan nilai-nilai yang terkandung dalam karya sastra. Misalnya, seorang penulis yang berasal dari keluarga miskin mungkin akan menulis tentang tema kemiskinan dan ketidakadilan sosial.
Latar Belakang Sosial
Latar belakang sosial mencakup kondisi sosial masyarakat di mana karya sastra diciptakan. Aspek-aspek ini meliputi struktur sosial, kelas sosial, adat istiadat, dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.
- Definisi:Kondisi sosial masyarakat, seperti struktur sosial, kelas sosial, adat istiadat, dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat, yang memengaruhi isi dan makna karya sastra.
- Contoh:Novel “Negeri 5 Menara” karya Ahmad Fuadi menggambarkan kehidupan pesantren di Indonesia. Novel ini mencerminkan kondisi sosial masyarakat Indonesia yang masih kental dengan nilai-nilai keagamaan.
- Pengaruh:Latar belakang sosial memengaruhi tema, tokoh, dan alur cerita dalam karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa perang akan memiliki tema dan tokoh yang berbeda dengan karya sastra yang ditulis pada masa damai.
Latar Belakang Budaya
Latar belakang budaya mencakup sistem kepercayaan, seni, tradisi, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat di mana karya sastra diciptakan.
- Definisi:Sistem kepercayaan, seni, tradisi, dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat, yang memengaruhi isi dan makna karya sastra.
- Contoh:Drama “Hamlet” karya William Shakespeare menggambarkan budaya masyarakat Inggris pada abad ke-16. Drama ini menampilkan konflik antara tradisi dan modernitas, serta nilai-nilai moral yang dianut oleh masyarakat Inggris pada masa itu.
- Pengaruh:Latar belakang budaya memengaruhi tema, simbol, dan gaya bahasa dalam karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis di negara dengan budaya patriarki akan memiliki karakteristik yang berbeda dengan karya sastra yang ditulis di negara dengan budaya matriarki.
Latar Belakang Politik
Latar belakang politik mencakup kondisi politik yang terjadi di masyarakat di mana karya sastra diciptakan. Aspek-aspek ini meliputi sistem politik, ideologi politik, dan konflik politik yang terjadi.
- Definisi:Kondisi politik yang terjadi di masyarakat, seperti sistem politik, ideologi politik, dan konflik politik, yang memengaruhi isi dan makna karya sastra.
- Contoh:Novel “1984” karya George Orwell menggambarkan kondisi masyarakat di bawah pemerintahan totaliter. Novel ini mengkritik sistem politik totalitarian dan dampaknya terhadap kehidupan masyarakat.
- Pengaruh:Latar belakang politik memengaruhi tema, tokoh, dan alur cerita dalam karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa revolusi akan memiliki tema dan tokoh yang berbeda dengan karya sastra yang ditulis pada masa pemerintahan stabil.
Latar Belakang Ekonomi
Latar belakang ekonomi mencakup kondisi ekonomi masyarakat di mana karya sastra diciptakan. Aspek-aspek ini meliputi sistem ekonomi, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan kondisi pasar.
- Definisi:Kondisi ekonomi masyarakat, seperti sistem ekonomi, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan kondisi pasar, yang memengaruhi isi dan makna karya sastra.
- Contoh:Novel “The Great Gatsby” karya F. Scott Fitzgerald menggambarkan kehidupan masyarakat Amerika pada masa keemasan tahun 1920-an. Novel ini menggambarkan kemewahan dan kehampaan hidup masyarakat Amerika pada masa itu.
- Pengaruh:Latar belakang ekonomi memengaruhi tema, tokoh, dan setting dalam karya sastra. Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa krisis ekonomi akan memiliki tema dan tokoh yang berbeda dengan karya sastra yang ditulis pada masa ekonomi stabil.
Contoh Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik adalah faktor-faktor di luar karya sastra yang dapat memengaruhi isi dan pesan karya tersebut. Unsur-unsur ini dapat berupa latar belakang sosial, budaya, ekonomi, politik, dan sejarah pengarang, serta konteks pembaca. Pengaruh unsur ekstrinsik dapat terlihat dalam berbagai aspek karya sastra, seperti tema, karakter, alur, dan gaya bahasa.
Misalnya, karya sastra yang ditulis pada masa perang mungkin akan memiliki tema yang lebih gelap dan pesimistis dibandingkan dengan karya sastra yang ditulis pada masa damai.
Ketahui faktor-faktor kritikal yang membuat makanan kalori dan energi menjadi pilihan utama.
Contoh Karya Sastra dan Pengaruh Unsur Ekstrinsik
Berikut ini beberapa contoh karya sastra yang memuat unsur ekstrinsik dan pengaruhnya terhadap isi dan pesan karya:
-
Novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer
Novel ini ditulis pada masa kolonialisme Belanda di Indonesia. Latar belakang sejarah ini sangat memengaruhi isi dan pesan novel. Novel ini menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda, serta konflik sosial dan budaya yang terjadi pada masa itu.
“Aku tahu, aku tidak akan pernah bisa bebas dari belenggu kehidupan ini, dari rantai-rantai yang mengikat aku, yang mengikat seluruh rakyatku, yang mengikat seluruh bangsa ini.”
Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar lebih banyak seputar konteks jaringan dewasa tumbuhan pengertian ciri ciri dan jenis jenisnya.
Kutipan ini menunjukkan bagaimana Minke, tokoh utama dalam novel, menyadari realitas penjajahan dan ketidakbebasan yang dialami oleh rakyat Indonesia.
-
Puisi “Aku Ingin” karya Chairil Anwar
Puisi ini ditulis pada masa awal kemerdekaan Indonesia. Latar belakang politik dan sosial ini tercermin dalam tema puisi yang mengekspresikan semangat perjuangan dan cita-cita bangsa Indonesia.
“Aku ingin hidup seribu tahun lagi/Aku ingin melihat dunia/ Yang penuh dengan cinta/ Yang penuh dengan kasih sayang/ Yang penuh dengan keadilan”
Kutipan ini menunjukkan keinginan Chairil Anwar untuk melihat dunia yang lebih baik dan adil, yang menjadi cita-cita bangsa Indonesia setelah meraih kemerdekaan.
-
Cerpen “Lelaki Harimau” karya Mochtar Lubis
Cerpen ini ditulis pada masa Orde Lama di Indonesia. Latar belakang politik dan sosial ini tercermin dalam tema cerpen yang mengkritik pemerintahan Orde Lama yang otoriter dan korup.
“Dia tahu, dia tidak bisa melawan, dia hanya bisa pasrah. Dia hanya bisa menundukkan kepalanya, dan menerima nasibnya.”
Kutipan ini menunjukkan bagaimana tokoh utama dalam cerpen, seorang lelaki yang hidup di bawah tekanan pemerintahan Orde Lama, terpaksa pasrah dan menerima nasibnya.
-
Drama “Hamlet” karya William Shakespeare
Drama ini ditulis pada masa Renaissance di Inggris. Latar belakang sejarah dan budaya ini memengaruhi isi dan pesan drama, yang mengangkat tema tentang kekuasaan, ambisi, dan moralitas.
“To be or not to be, that is the question”
Kutipan ini menunjukkan dilema Hamlet yang dihadapkan pada pilihan untuk hidup atau mati, yang merupakan refleksi dari kegelisahan manusia di tengah ketidakpastian kehidupan.
Fungsi Unsur Ekstrinsik
Unsur ekstrinsik dalam karya sastra merupakan faktor-faktor di luar karya itu sendiri yang dapat memengaruhi penciptaan dan pemahamannya. Faktor-faktor ini seperti latar belakang penulis, kondisi sosial, politik, dan budaya, bahkan tren sastra pada masa karya tersebut diciptakan, memiliki peran penting dalam membentuk makna dan pesan yang ingin disampaikan.
Peran Penting Unsur Ekstrinsik dalam Memahami Karya Sastra
Unsur ekstrinsik tidak hanya memberikan konteks bagi karya sastra, tetapi juga membuka cakrawala pemahaman yang lebih luas bagi pembaca. Dengan memahami latar belakang penciptaan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, pembaca dapat menggali makna tersirat dan memahami pesan yang ingin disampaikan penulis dengan lebih baik.
- Membantu memahami konteks karya:Unsur ekstrinsik seperti latar belakang sosial dan budaya dapat membantu pembaca memahami norma, nilai, dan kepercayaan yang berlaku pada masa karya diciptakan. Hal ini membantu pembaca memahami mengapa tokoh bertindak dengan cara tertentu, atau mengapa konflik dalam cerita terjadi.
- Meningkatkan pemahaman tentang pesan penulis:Unsur ekstrinsik seperti ideologi dan aliran sastra dapat membantu pembaca memahami pesan tersirat yang ingin disampaikan penulis. Misalnya, jika penulis berasal dari aliran realis, pembaca dapat memahami bahwa karya tersebut bertujuan untuk menggambarkan realitas kehidupan dengan jujur dan tanpa romantisme berlebihan.
- Menghubungkan karya dengan realitas:Unsur ekstrinsik seperti peristiwa sejarah dan kondisi politik dapat membantu pembaca menghubungkan karya sastra dengan realitas kehidupan. Misalnya, jika karya sastra ditulis pada masa perang, pembaca dapat memahami bagaimana konflik dalam cerita merefleksikan konflik yang terjadi di dunia nyata.
Contoh Ilustrasi Pengaruh Unsur Ekstrinsik
Misalnya, dalam novel “Bumi Manusia” karya Pramoedya Ananta Toer, latar belakang sejarah kolonialisme Belanda di Indonesia menjadi faktor penting dalam memahami konflik dan pesan yang ingin disampaikan. Pengetahuan tentang sistem kolonialisme, perkebunan, dan perjuangan kemerdekaan Indonesia pada masa itu membantu pembaca memahami motif tokoh-tokoh seperti Minke, Annelies, dan Nyai Ontosoroh.
Tanpa memahami konteks sejarah tersebut, pembaca mungkin kesulitan untuk sepenuhnya memahami pesan novel tentang ketidakadilan, eksploitasi, dan perjuangan melawan penindasan.
Unsur Ekstrinsik dalam Berbagai Karya Sastra: Unsur Ekstrinsik Pengertian Jenis Dan Contohnya
Unsur ekstrinsik merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar karya sastra, namun berpengaruh terhadap isi dan makna karya sastra tersebut. Unsur ekstrinsik ini menjadi jembatan penghubung antara karya sastra dengan konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana karya tersebut diciptakan. Dengan memahami unsur ekstrinsik, kita dapat lebih dalam menafsirkan makna karya sastra dan memahami bagaimana karya sastra tersebut merefleksikan zamannya.
Untuk lebih memahami pengaruh unsur ekstrinsik dalam karya sastra, mari kita telusuri beberapa contoh karya sastra dari berbagai jenis dan identifikasi unsur ekstrinsik yang dominan dalam masing-masing karya.
Contoh Unsur Ekstrinsik dalam Berbagai Karya Sastra
Berikut adalah contoh unsur ekstrinsik dalam berbagai karya sastra, yang menunjukkan bagaimana unsur tersebut memengaruhi isi dan makna karya sastra:
Jenis Karya Sastra | Judul | Unsur Ekstrinsik Dominan | Penjelasan Pengaruhnya |
---|---|---|---|
Novel | Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer | Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia | Novel ini menggambarkan perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajahan Belanda pada masa pergerakan nasional. Latar belakang sejarah dan kondisi sosial politik pada masa itu menjadi faktor utama yang memengaruhi alur cerita, karakter, dan pesan yang ingin disampaikan oleh Pramoedya. |
Puisi | “Aku” karya Chairil Anwar | Kondisi Sosial Politik Masa Perang Dunia II | Puisi ini ditulis pada masa Perang Dunia II, ketika Indonesia berada di bawah penjajahan Jepang. Chairil Anwar menggambarkan kondisi sosial politik yang penuh dengan ketidakpastian dan penderitaan. Pesan yang ingin disampaikan dalam puisi ini adalah semangat juang dan optimisme di tengah kondisi yang sulit. |
Cerpen | “Lelaki Harimau” karya Mochtar Lubis | Kondisi Sosial Politik Masa Orde Lama | Cerpen ini mengisahkan tentang seorang lelaki yang terjebak dalam kondisi sosial politik yang penuh dengan ketidakadilan dan korupsi. Cerpen ini merefleksikan kondisi sosial politik pada masa Orde Lama, di mana kekuasaan dan uang menjadi faktor utama dalam kehidupan masyarakat. |
Drama | Hamlet karya William Shakespeare | Kondisi Politik dan Sosial di Inggris pada Abad ke-16 | Drama ini mengisahkan tentang perebutan tahta kerajaan dan intrik politik yang terjadi di Denmark. Kondisi politik dan sosial di Inggris pada Abad ke-16, yang diwarnai oleh konflik dan perebutan kekuasaan, menjadi latar belakang utama drama ini. |
Memahami unsur ekstrinsik membuka jendela baru dalam memahami karya sastra. Bukan hanya sekedar membaca kata-kata, tetapi juga menelusuri konteks yang melahirkan karya tersebut. Dengan memahami unsur ekstrinsik, kita dapat lebih dalam menghayati pesan yang ingin disampaikan penulis dan menemukan makna yang lebih luas dalam karya sastra.