Struktur Teks Anekdot Mengungkap Rahasia Cerita Lucu dan Menarik

Struktur teks anekdot – Pernahkah kamu tergelak saat mendengar cerita lucu tentang temanmu yang ceroboh? Atau terkesima dengan kisah inspiratif yang penuh makna? Itulah kekuatan teks anekdot, yang mampu mengundang tawa dan refleksi dalam satu tarikan napas. Teks anekdot, yang sering disebut sebagai cerita pendek yang mengisahkan kejadian lucu atau menarik, menyimpan rahasia tersendiri dalam strukturnya.

Dari struktur teks yang sederhana hingga ciri khas bahasanya, teks anekdot memiliki formula khusus untuk memikat pembaca. Yuk, kita bongkar rahasia struktur teks anekdot dan belajar bagaimana mengungkap cerita lucu dan inspiratif yang membekas di hati.

Pengertian Teks Anekdot: Struktur Teks Anekdot

Struktur teks anekdot

Pernahkah kamu mendengar cerita lucu tentang kejadian sehari-hari yang dialami orang lain? Atau mungkin kamu sendiri pernah mengalaminya? Nah, cerita-cerita lucu seperti itu, yang biasanya berisi kejadian yang tidak terduga dan mengundang tawa, disebut dengan teks anekdot.

Temukan berbagai kelebihan dari interaksi keruangan desa dan kota pola faktor bentuk dan dampak yang dapat mengganti cara Anda memandang subjek ini.

Teks anekdot adalah jenis teks cerita pendek yang berfokus pada kejadian lucu atau menarik yang dialami seseorang. Anekdot biasanya memiliki karakter yang unik dan situasi yang tidak biasa, yang membuat cerita ini menghibur dan mudah diingat.

Ciri-ciri Teks Anekdot

Teks anekdot memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis teks cerita lainnya. Berikut adalah beberapa ciri-ciri teks anekdot yang perlu kamu ketahui:

  • Bersifat lucu atau menarik: Anekdot biasanya menceritakan kejadian lucu, unik, atau menarik yang dapat membuat pembaca tertawa atau terhibur.
  • Bersifat nyata: Meskipun terkadang dibumbui sedikit dramatisasi, anekdot biasanya menceritakan kejadian yang benar-benar terjadi, meskipun mungkin diubah sedikit untuk memperkuat efek humornya.
  • Memiliki tokoh yang jelas: Anekdot biasanya berfokus pada satu tokoh utama yang mengalami kejadian lucu atau menarik.
  • Mengandung pesan moral: Meskipun tidak selalu eksplisit, anekdot seringkali mengandung pesan moral yang ingin disampaikan kepada pembaca.
  • Struktur sederhana: Anekdot memiliki struktur sederhana yang terdiri dari pendahuluan, isi, dan penutup.

Contoh Teks Anekdot

Berikut adalah contoh teks anekdot singkat yang menggambarkan ciri-ciri teks anekdot:

“Suatu hari, seorang pria sedang berjalan di jalan ketika dia melihat seekor anjing kecil yang sedang terjebak di dalam lubang yang dalam. Pria itu mencoba menarik anjing itu keluar, tetapi anjing itu terlalu berat. Akhirnya, dia meminta bantuan kepada seorang anak kecil yang sedang bermain di dekatnya. Anak itu dengan mudah menarik anjing itu keluar dari lubang. Pria itu heran dan bertanya kepada anak itu, “Bagaimana kamu bisa menarik anjing itu dengan mudah?” Anak itu menjawab dengan polos, “Saya tidak menarik anjing itu, Pak. Saya hanya menarik lubang itu.”

Contoh di atas menunjukkan ciri-ciri teks anekdot, yaitu kejadian lucu yang dialami oleh seorang tokoh, mengandung pesan moral, dan memiliki struktur sederhana.

Perbedaan Teks Anekdot dan Cerita Pendek

Teks anekdot dan cerita pendek memiliki beberapa perbedaan, meskipun keduanya termasuk jenis teks cerita. Berikut adalah perbedaan utama antara teks anekdot dan cerita pendek:

Ciri Teks Anekdot Cerita Pendek
Tujuan Mengihibur dan menyampaikan pesan moral Mengihibur, mendidik, atau menginspirasi
Struktur Sederhana, fokus pada kejadian lucu Kompleks, memiliki alur cerita yang lengkap
Tokoh Biasanya hanya satu tokoh utama Dapat memiliki beberapa tokoh dengan peran yang berbeda
Tema Biasanya tentang kejadian lucu atau menarik Dapat membahas berbagai tema, seperti cinta, persahabatan, atau kehidupan

Secara sederhana, teks anekdot adalah cerita pendek yang berfokus pada kejadian lucu atau menarik, sedangkan cerita pendek memiliki alur cerita yang lebih kompleks dan dapat membahas berbagai tema.

Struktur Teks Anekdot

Struktur teks anekdot

Anekdot adalah cerita pendek yang lucu atau menarik yang biasanya berisi kejadian nyata. Anekdot biasanya digunakan untuk menghibur, memberikan pelajaran, atau memperjelas suatu poin. Teks anekdot biasanya memiliki struktur yang sederhana dan mudah dipahami.

Struktur Teks Anekdot

Struktur teks anekdot terdiri dari beberapa bagian penting, yaitu:

  • Orientasi: bagian ini berisi pengenalan tokoh, waktu, dan tempat kejadian.
  • Komplikasi: bagian ini berisi kejadian yang menjadi inti cerita, yang biasanya berisi konflik atau masalah.
  • Resolusi: bagian ini berisi penyelesaian konflik atau masalah yang terjadi di dalam cerita.
  • Koda: bagian ini berisi pesan atau nilai moral yang ingin disampaikan oleh penulis.

Contoh Teks Anekdot

Berikut adalah contoh teks anekdot dengan bagian-bagian yang telah diidentifikasi:

Suatu hari, aku sedang berjalan-jalan di taman kota. Cuaca sedang cerah dan suasana sangat ramai. Tiba-tiba, aku melihat seorang anak kecil sedang menangis di pinggir taman. Aku menghampirinya dan bertanya, “Kenapa kamu menangis, Nak?”

“Aku kehilangan boneka kesayanganku,” jawab anak itu dengan suara terisak. “Aku sudah mencarinya ke mana-mana, tapi tidak ketemu.”

Aku mencoba menghiburnya dengan mengatakan, “Jangan khawatir, Nak. Kita akan mencarinya bersama-sama.”

Kami pun mulai mencari boneka tersebut di sekitar taman. Setelah beberapa saat, aku melihat sesuatu yang berwarna merah di balik pohon. Aku menghampirinya dan ternyata itu adalah boneka anak itu!

Anak itu sangat gembira dan langsung memeluk bonekanya dengan erat. “Terima kasih, Kak!” katanya sambil tersenyum lebar.

Dalam konteks ini, Kamu akan melihat bahwa pembangunan ekonomi faktor dampak dan strategi sangat menarik.

Aku pun merasa senang karena telah membantu anak itu menemukan bonekanya. Aku menyadari bahwa kebahagiaan kecil yang kita berikan kepada orang lain dapat membawa kebahagiaan yang besar bagi diri kita sendiri.

Pada teks anekdot di atas, dapat diidentifikasi bagian-bagian berikut:

  • Orientasi: “Suatu hari, aku sedang berjalan-jalan di taman kota. Cuaca sedang cerah dan suasana sangat ramai.”
  • Komplikasi: “Tiba-tiba, aku melihat seorang anak kecil sedang menangis di pinggir taman. Aku menghampirinya dan bertanya, “Kenapa kamu menangis, Nak?”
  • Resolusi: “Setelah beberapa saat, aku melihat sesuatu yang berwarna merah di balik pohon. Aku menghampirinya dan ternyata itu adalah boneka anak itu!”
  • Koda: “Aku pun merasa senang karena telah membantu anak itu menemukan bonekanya. Aku menyadari bahwa kebahagiaan kecil yang kita berikan kepada orang lain dapat membawa kebahagiaan yang besar bagi diri kita sendiri.”

Teks anekdot ini memberikan pelajaran bahwa membantu orang lain dapat membawa kebahagiaan bagi diri sendiri. Teks ini juga menghibur karena menceritakan kejadian lucu dan mengharukan.

Ciri-ciri Teks Anekdot

Anekdot adalah cerita pendek yang lucu dan menghibur, biasanya berdasarkan kejadian nyata yang dialami seseorang. Anekdot seringkali digunakan untuk menggambarkan karakter seseorang, menyampaikan pesan moral, atau sekadar untuk membuat orang tertawa. Agar sebuah cerita bisa disebut sebagai anekdot, cerita tersebut harus memiliki ciri-ciri tertentu.

Apa saja ciri-ciri tersebut? Yuk, kita bahas!

1. Singkat dan Padat, Struktur teks anekdot

Ciri khas anekdot adalah cerita yang pendek dan padat. Tidak bertele-tele, langsung ke inti cerita, dan tidak perlu penjelasan yang panjang lebar. Cerita anekdot biasanya hanya berisi beberapa kalimat saja, tapi sudah bisa menyampaikan pesan yang ingin disampaikan.

Contoh: “Suatu hari, aku sedang berjalan di jalanan. Tiba-tiba, ada kucing yang melintas di depanku. Kucing itu tampak sangat lucu, sehingga aku tidak bisa menahan tawa. Orang-orang di sekitar pun ikut tertawa melihatku yang tertawa tanpa sebab.”

Contoh di atas hanya berisi beberapa kalimat, namun sudah bisa menyampaikan pesan bahwa kucing tersebut lucu dan membuat orang yang melihatnya tertawa. Singkat dan padat, kan?

2. Bersifat Lucu dan Menghibur

Tujuan utama anekdot adalah untuk menghibur dan membuat orang tertawa. Anekdot biasanya berisi kejadian yang lucu, unik, atau aneh. Kejadian tersebut bisa berupa kesalahan yang dilakukan seseorang, kejadian yang tidak terduga, atau percakapan yang lucu.

Contoh: “Saat presentasi di depan kelas, aku gugup banget. Aku lupa apa yang mau kukatakan. Akhirnya, aku cuma bisa bilang, “Eh, ini… eh… anu…”. Seisi kelas langsung tertawa terbahak-bahak. Aku malu banget, tapi untungnya suasana jadi lebih cair.”

Contoh di atas menceritakan kejadian yang lucu, yaitu ketika seseorang lupa apa yang mau dikatakan saat presentasi. Kejadian tersebut membuat orang lain tertawa, sehingga tujuan anekdot untuk menghibur tercapai.

3. Berdasarkan Kejadian Nyata

Anekdot biasanya didasarkan pada kejadian nyata yang dialami seseorang. Meskipun cerita tersebut dibumbui dengan sedikit imajinasi, tapi intinya tetaplah kejadian yang pernah terjadi. Hal ini membuat anekdot lebih relatable dan mudah diterima oleh pembaca atau pendengar.

Contoh: “Waktu itu, aku lagi ngantri di kasir supermarket. Tiba-tiba, ada ibu-ibu yang ngeluarin uang koin dari tasnya. Ternyata, uang koinnya banyak banget, sampai-sampai kasirnya sampai kewalahan ngitungnya. Aku sampai ngakak ngeliat kejadian itu.”

Contoh di atas menceritakan kejadian yang nyata, yaitu ketika seseorang melihat ibu-ibu yang mengeluarkan uang koin dalam jumlah banyak saat membayar di kasir supermarket. Kejadian tersebut membuat orang lain tertawa, dan cerita tersebut terasa lebih relatable karena didasarkan pada kejadian nyata.

4. Memiliki Pesan Moral

Anekdot tidak hanya untuk menghibur, tapi juga bisa menyampaikan pesan moral. Pesan moral tersebut bisa berupa nasihat, pelajaran hidup, atau nilai-nilai yang ingin disampaikan. Pesan moral biasanya tersirat dalam cerita, tidak disampaikan secara langsung.

Contoh: “Suatu hari, aku sedang berjalan di taman. Aku melihat seorang anak kecil yang sedang menangis. Aku bertanya kepadanya, “Kenapa kamu menangis?”. Anak itu menjawab, “Aku kehilangan bolaku.” Aku pun membantu anak itu mencari bolanya. Akhirnya, kami menemukan bola itu di balik semak-semak. Anak itu sangat senang dan berterima kasih padaku. Aku pun merasa senang karena bisa membantu orang lain.”

Contoh di atas menceritakan tentang seseorang yang membantu anak kecil yang kehilangan bolanya. Pesan moral yang ingin disampaikan adalah pentingnya membantu orang lain, terutama mereka yang membutuhkan.

5. Menggunakan Bahasa yang Sederhana

Bahasa yang digunakan dalam anekdot biasanya sederhana dan mudah dipahami. Tidak menggunakan bahasa yang terlalu formal atau terlalu sulit. Tujuannya adalah agar cerita bisa dinikmati oleh semua orang, tanpa terkecuali.

Contoh: “Aku lagi makan di restoran. Tiba-tiba, ada lalat yang hinggap di nasi aku. Aku langsung teriak, “Aduh! Lalat!” Semua orang di restoran langsung ngeliatin aku. Aku malu banget.”

Contoh di atas menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Cerita tersebut menceritakan kejadian yang lucu dan relatable, sehingga mudah dinikmati oleh semua orang.

Nah, itulah beberapa ciri-ciri teks anekdot. Anekdot memang cerita yang singkat dan padat, tapi bisa memberikan pesan yang kuat dan menghibur. Jadi, kalau kamu ingin membuat cerita yang lucu dan menghibur, coba deh tulis anekdot. Siapa tahu, anekdot kamu bisa jadi viral dan menghibur banyak orang!

Unsur Kebahasaan Teks Anekdot

Struktur teks anekdot

Teks anekdot adalah sebuah cerita lucu yang bertujuan untuk menghibur pembaca atau pendengar. Cerita ini biasanya pendek, sederhana, dan mudah dipahami. Teks anekdot sering kali menggunakan bahasa yang khas, seperti kata-kata yang mengandung humor, metafora, dan personifikasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas unsur-unsur kebahasaan yang sering digunakan dalam teks anekdot.

Unsur Kebahasaan Teks Anekdot

Berikut adalah beberapa unsur kebahasaan yang sering digunakan dalam teks anekdot:

Unsur Penjelasan Contoh
Kata Sifat Kata sifat dalam teks anekdot digunakan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang objek atau situasi yang diceritakan. Kata sifat yang digunakan biasanya bersifat hiperbola, yaitu berlebihan, atau ironis, yaitu berlawanan dengan makna sebenarnya. “Si Asep itu super malas, sampai-sampai dia lebih suka tidur daripada makan.”
Kata Kerja Kata kerja dalam teks anekdot digunakan untuk menggambarkan tindakan atau keadaan yang terjadi dalam cerita. Kata kerja yang digunakan biasanya bersifat aktif dan menggambarkan tindakan yang lucu atau tidak terduga. “Dia berlari kencang sambil teriak, “Hantu! Hantu!””
Kata Benda Kata benda dalam teks anekdot digunakan untuk menunjuk orang, tempat, atau benda yang menjadi objek cerita. Kata benda yang digunakan biasanya bersifat konkrit dan mudah dibayangkan. “Suatu hari, seorang anak laki-laki bernama Budi sedang bermain di taman.”

Penggunaan Kata-Kata Khas

Kata-kata yang khas dalam teks anekdot biasanya digunakan untuk menciptakan efek humor. Kata-kata ini dapat berupa kata sifat, kata kerja, atau kata benda yang memiliki makna khusus dalam konteks cerita. Misalnya, kata sifat “super” dapat digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang sangat berlebihan, seperti “super malas” atau “super kaya”.

Kata kerja “ngacir” dapat digunakan untuk menggambarkan seseorang yang lari dengan cepat, seperti “Dia ngacir begitu melihat polisi.” Kata benda “gosip” dapat digunakan untuk menggambarkan cerita yang tidak benar, seperti “Dia menyebarkan gosip tentang tetangganya.”

Penggunaan Majas

Majas adalah gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah atau memperjelas makna dalam sebuah kalimat. Beberapa majas yang sering digunakan dalam teks anekdot adalah:

  • Metafora: Perbandingan langsung antara dua hal yang berbeda tanpa menggunakan kata penghubung “seperti” atau “seolah-olah”. Contoh: “Dia adalah singadi lapangan.” (maksudnya, dia sangat berani dan kuat).
  • Personifikasi: Pemberian sifat manusia kepada benda mati atau hewan. Contoh: “Pohon itu menangiskarena kedinginan.” (maksudnya, pohon itu bergoyang karena angin).
  • Hiperbola: Pernyataan yang berlebihan untuk menekankan suatu hal. Contoh: “Aku matiketawa mendengar ceritanya.” (maksudnya, dia sangat terhibur).

Tujuan Teks Anekdot

Anekdot, cerita pendek yang lucu dan menghibur, punya tujuan yang lebih dalam dari sekadar membuat kita tertawa. Sebenarnya, teks anekdot punya kekuatan untuk menyampaikan pesan, nilai, dan bahkan kritik sosial dengan cara yang ringan dan mudah diterima. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang tujuan utama teks anekdot.

Tujuan Utama Teks Anekdot

Tujuan utama teks anekdot adalah untuk menghibur dan membuat pembaca tertawa. Anekdot biasanya berisi cerita lucu tentang pengalaman pribadi, kejadian sehari-hari, atau tokoh-tokoh terkenal. Dengan menggunakan bahasa yang jenaka dan situasi yang menggelikan, anekdot mampu menciptakan suasana yang menyenangkan dan meringankan beban pikiran pembaca.

Contoh Teks Anekdot

Sebagai contoh, perhatikan anekdot berikut:

Suatu hari, seorang anak kecil bertanya kepada ibunya, “Bu, kenapa langit berwarna biru?” Ibunya menjawab, “Karena Tuhan melukisnya dengan warna biru.” Anak itu berpikir sejenak dan bertanya lagi, “Lalu kenapa awan berwarna putih?” Ibunya menjawab, “Karena Tuhan sedang mencuci kuas-Nya.”

Anekdot ini menggunakan humor untuk menggambarkan kepolosan dan rasa ingin tahu anak-anak. Cerita ini tidak hanya menghibur, tetapi juga menunjukkan bagaimana anak-anak memandang dunia dengan cara yang unik dan sederhana.

Penggunaan Teks Anekdot dalam Berbagai Konteks

Anekdot ternyata bukan hanya sekadar hiburan. Teks anekdot dapat digunakan dalam berbagai konteks, seperti:

  • Hiburan:Anekdot adalah cara yang efektif untuk menghibur dan membuat orang tertawa. Cerita-cerita lucu ini bisa digunakan dalam berbagai kesempatan, seperti di pesta, acara keluarga, atau bahkan dalam media sosial.
  • Pendidikan:Anekdot dapat digunakan untuk menyampaikan pesan moral atau nilai-nilai penting. Cerita-cerita ini bisa menjadi alat yang efektif untuk mengajarkan anak-anak tentang perilaku yang baik, kejujuran, dan pentingnya kerja keras.
  • Sosial:Anekdot dapat digunakan untuk membangun hubungan sosial dan mempererat tali silaturahmi. Cerita-cerita lucu ini bisa menjadi bahan pembicaraan yang ringan dan menyenangkan, sehingga dapat mencairkan suasana dan membuat orang lebih akrab.

Contoh Teks Anekdot

Anekdot adalah cerita pendek yang lucu dan mengundang tawa, biasanya berdasarkan kejadian nyata. Anekdot biasanya menceritakan tentang suatu peristiwa atau perilaku seseorang yang unik dan menarik, yang kemudian dikisahkan dengan gaya bahasa yang menghibur dan penuh humor. Struktur teks anekdot terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

1. Pendahuluan: Bagian ini berisi pengenalan cerita, biasanya dengan latar belakang atau situasi yang melatarbelakangi kejadian yang diceritakan. 2. Peristiwa: Bagian ini berisi inti cerita, yaitu kejadian lucu atau unik yang terjadi. 3.

Klimaks: Bagian ini berisi puncak dari cerita, yaitu momen paling lucu atau menarik dalam anekdot. 4. Penyelesaian: Bagian ini berisi akhir dari cerita, biasanya dengan komentar atau pesan moral yang ingin disampaikan.

Contoh Teks Anekdot

Berikut adalah contoh teks anekdot yang lengkap dan menarik:

Suatu hari, Pak Ahmad, seorang guru Bahasa Indonesia yang terkenal kocak, sedang mengajar di kelas. Saat menjelaskan tentang kata-kata serapan, Pak Ahmad tiba-tiba terdiam. “Anak-anak, kalian tahu tidak, kata serapan itu apa?” tanyanya. Seisi kelas terdiam, tidak ada yang berani menjawab. Pak Ahmad mengulang pertanyaannya, “Anak-anak, kalian tahu tidak, kata serapan itu apa?” “Pak, itu apa, sih?” tanya seorang murid. “Itu loh, kata yang di-” Pak Ahmad terdiam sejenak, berusaha mengingat. “Eh, kata yang di-…,” Pak Ahmad kembali terdiam. “Pak, yang di-apa?” tanya murid itu lagi. Pak Ahmad menggaruk-garuk kepalanya, “Yang di… Ya, yang di-…” Akhirnya, Pak Ahmad menyerah dan berkata, “Ya sudah, kita lanjut ke materi berikutnya saja!” Seisi kelas pun tertawa terbahak-bahak. Pak Ahmad, yang biasanya dikenal cerewet dan pandai menjelaskan, ternyata juga bisa lupa.

Struktur Teks Anekdot pada Contoh

  • Pendahuluan: “Suatu hari, Pak Ahmad, seorang guru Bahasa Indonesia yang terkenal kocak, sedang mengajar di kelas.” Bagian ini memperkenalkan tokoh utama, Pak Ahmad, dan latar tempat kejadian, yaitu di kelas.
  • Peristiwa: “Saat menjelaskan tentang kata-kata serapan, Pak Ahmad tiba-tiba terdiam. “Anak-anak, kalian tahu tidak, kata serapan itu apa?” tanyanya.” Bagian ini berisi kejadian awal, yaitu Pak Ahmad yang lupa tentang kata serapan.
  • Klimaks: “Pak Ahmad menggaruk-garuk kepalanya, “Yang di… Ya, yang di-…” Akhirnya, Pak Ahmad menyerah dan berkata, “Ya sudah, kita lanjut ke materi berikutnya saja!” Seisi kelas pun tertawa terbahak-bahak.” Bagian ini berisi puncak cerita, yaitu Pak Ahmad yang menyerah dan kelas yang tertawa.

  • Penyelesaian: “Pak Ahmad, yang biasanya dikenal cerewet dan pandai menjelaskan, ternyata juga bisa lupa.” Bagian ini berisi pesan moral yang ingin disampaikan, yaitu bahwa siapa pun bisa lupa, bahkan guru yang terkenal cerewet sekalipun.

Unsur Kebahasaan dalam Teks Anekdot

Berikut adalah beberapa unsur kebahasaan yang terdapat dalam contoh teks anekdot di atas:

  • Kata ganti orang pertama: “Saya” digunakan untuk menceritakan kejadian dari sudut pandang penulis.
  • Kata kerja aktif: “mengajar”, “terdiam”, “bertanya”, “menyerah”, “tertawa” digunakan untuk menggambarkan tindakan yang terjadi.
  • Kata sifat: “kocak”, “unik”, “lucu”, “menarik” digunakan untuk menggambarkan sifat atau karakter tokoh dan kejadian.
  • Kata hubung: “saat”, “tiba-tiba”, “sejenak”, “akhirnya” digunakan untuk menghubungkan kalimat dan paragraf, serta menunjukkan urutan kejadian.
  • Kata seru: “Eh”, “Ya” digunakan untuk menunjukkan ekspresi dan emosi tokoh.
  • Kalimat tanya: “Anak-anak, kalian tahu tidak, kata serapan itu apa?” digunakan untuk menunjukkan dialog antara tokoh.
  • Kalimat berita: “Seisi kelas pun tertawa terbahak-bahak” digunakan untuk menceritakan kejadian yang terjadi.
  • Bahasa informal: “Ya sudah”, “sih” digunakan untuk membuat cerita lebih santai dan natural.

Memahami struktur teks anekdot bukan hanya tentang memahami tata letak cerita, tetapi juga tentang memahami bagaimana cerita tersebut bekerja untuk menyampaikan pesan dan emosi. Dengan menguasai struktur teks anekdot, kamu bisa menciptakan cerita yang menghibur, menginspirasi, dan meninggalkan kesan mendalam di hati pembaca.

Jadi, siap untuk menciptakan cerita anekdot yang menggetarkan dunia?

Tinggalkan komentar