Persilangan monohibrid pengertian contoh dan hukum mendel – Pernahkah Anda bertanya-tanya bagaimana sifat-sifat yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya? Persilangan monohibrid adalah kunci untuk memahami mekanisme pewarisan sifat ini. Melalui persilangan monohibrid, kita dapat mengamati bagaimana satu sifat tunggal diwariskan dari generasi ke generasi, dan bagaimana hukum-hukum Mendel berperan dalam menentukan variasi sifat tersebut.
Persilangan monohibrid, secara sederhana, adalah perkawinan antara dua individu yang berbeda dalam satu sifat. Misalnya, persilangan antara tanaman bunga merah dengan tanaman bunga putih. Melalui pengamatan pola pewarisan sifat pada keturunan, Gregor Mendel, seorang ahli biologi Austria, merumuskan hukum-hukum dasar genetika yang dikenal sebagai Hukum Mendel.
Hukum ini menjelaskan bagaimana sifat-sifat diwariskan dan bagaimana variasi muncul dalam populasi.
Pengertian Persilangan Monohibrid
Persilangan monohibrid adalah persilangan antara dua individu yang memiliki satu sifat beda. Sifat beda adalah sifat yang berbeda antara kedua individu tersebut. Misalnya, warna bunga pada tanaman kacang ercis. Persilangan monohibrid merupakan salah satu jenis persilangan yang penting dalam genetika, karena membantu kita memahami bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua ke anak.
Contoh Persilangan Monohibrid
Contoh klasik persilangan monohibrid adalah persilangan antara tanaman kacang ercis berbunga ungu (BB) dengan tanaman kacang ercis berbunga putih (bb). Dalam contoh ini, sifat beda adalah warna bunga. Persilangan ini menghasilkan keturunan pertama (F1) yang semuanya berbunga ungu. Hal ini menunjukkan bahwa alel untuk bunga ungu (B) bersifat dominan terhadap alel untuk bunga putih (b).
Ketahui faktor-faktor kritikal yang membuat preposition of place dalam bahasa inggris pengertian jenis dan contoh kalimat menjadi pilihan utama.
Ketika tanaman F1 disilangkan sendiri, menghasilkan keturunan kedua (F2) dengan perbandingan fenotip 3:1, yaitu 3 tanaman berbunga ungu dan 1 tanaman berbunga putih.
Tujuan Persilangan Monohibrid
- Mempelajari bagaimana sifat-sifat diturunkan dari orang tua ke anak.
- Mengenali sifat dominan dan resesif.
- Menentukan genotipe individu berdasarkan fenotipenya.
- Mengembangkan varietas tanaman atau hewan yang memiliki sifat-sifat yang diinginkan.
Hukum Mendel dalam Persilangan Monohibrid: Persilangan Monohibrid Pengertian Contoh Dan Hukum Mendel
Persilangan monohibrid merupakan persilangan antara dua individu yang hanya berbeda dalam satu sifat. Misalnya, persilangan antara tanaman kacang ercis berbunga ungu dengan tanaman kacang ercis berbunga putih. Dalam persilangan ini, Gregor Mendel, bapak genetika, merumuskan dua hukum dasar yang dikenal sebagai Hukum Mendel.
Hukum-hukum ini menjadi dasar pemahaman kita tentang bagaimana sifat-sifat diturunkan dari generasi ke generasi.
Hukum Segregasi
Hukum segregasi menyatakan bahwa alel untuk setiap sifat memisah secara acak ke dalam gamet. Artinya, ketika suatu organisme membentuk gamet, setiap gamet hanya menerima satu alel dari setiap pasangan alel. Contohnya, jika suatu organisme memiliki alel untuk bunga ungu (P) dan alel untuk bunga putih (p), maka setengah dari gametnya akan membawa alel P dan setengah lainnya akan membawa alel p.
- Dalam persilangan monohibrid, individu induk (P) memiliki genotipe yang berbeda, satu homozigot dominan (PP) dan satu homozigot resesif (pp).
- Individu P menghasilkan gamet dengan alel tunggal, yaitu P dari induk PP dan p dari induk pp.
- Pada generasi F1, semua keturunan memiliki genotipe heterozigot (Pp) dan fenotipe dominan (bunga ungu).
- Pada generasi F2, hasil persilangan antara individu F1 (Pp x Pp) menghasilkan perbandingan fenotipe 3:1 (3 bunga ungu dan 1 bunga putih).
- Perbandingan genotipe F2 adalah 1:2:1 (1 PP, 2 Pp, 1 pp).
Hukum Asortasi Bebas
Hukum asortasi bebas menyatakan bahwa alel untuk sifat yang berbeda memisah secara independen satu sama lain selama pembentukan gamet. Dengan kata lain, alel untuk satu sifat tidak mempengaruhi alel untuk sifat lainnya. Contohnya, alel untuk warna bunga tidak mempengaruhi alel untuk bentuk biji.
- Dalam persilangan dihibrid, individu induk (P) memiliki genotipe yang berbeda dalam dua sifat, misalnya, warna bunga (ungu/putih) dan bentuk biji (bulat/berkerut).
- Individu P menghasilkan gamet dengan kombinasi alel yang berbeda, misalnya, induk PPSS menghasilkan gamet PS, sedangkan induk ppss menghasilkan gamet ps.
- Pada generasi F1, semua keturunan memiliki genotipe heterozigot (PpSs) dan fenotipe dominan (bunga ungu dan biji bulat).
- Pada generasi F2, hasil persilangan antara individu F1 (PpSs x PpSs) menghasilkan perbandingan fenotipe 9:3:3:1.
- Perbandingan genotipe F2 lebih kompleks dan melibatkan kombinasi alel yang berbeda.
Contoh Penerapan Hukum Mendel
Sebagai contoh, mari kita perhatikan persilangan antara tanaman kacang ercis berbunga ungu dengan tanaman kacang ercis berbunga putih. Asumsikan bahwa bunga ungu (P) dominan atas bunga putih (p).
Tingkatkan pengetahuan Anda mengenai greeting cards concept apa mengapa dan bagaimana dengan bahan yang kami sedikan.
- Induk P: PP (bunga ungu) x pp (bunga putih)
- Gamet: P x p
- Generasi F1: Pp (bunga ungu)
- Generasi F2: PP (bunga ungu), Pp (bunga ungu), Pp (bunga ungu), pp (bunga putih)
- Perbandingan fenotipe F2: 3 bunga ungu : 1 bunga putih
Contoh ini menunjukkan bagaimana hukum segregasi bekerja dalam persilangan monohibrid. Alel untuk bunga ungu (P) dan alel untuk bunga putih (p) memisah selama pembentukan gamet, menghasilkan keturunan F2 dengan perbandingan fenotipe 3:1.
Skema Persilangan Monohibrid
Persilangan monohibrid merupakan persilangan antara dua individu yang berbeda dalam satu sifat. Misalnya, persilangan antara tanaman bunga merah dengan tanaman bunga putih. Skema persilangan monohibrid membantu kita memahami bagaimana sifat-sifat tersebut diturunkan dari generasi ke generasi.
Skema Persilangan Monohibrid
Skema persilangan monohibrid biasanya disajikan dalam bentuk tabel yang menunjukkan genotip dan fenotip keturunan. Genotip adalah kombinasi alel yang dimiliki suatu individu, sedangkan fenotip adalah ciri fisik yang tampak.
Contoh Skema Persilangan Monohibrid
Misalnya, kita ingin mengetahui hasil persilangan antara tanaman bunga merah (MM) dengan tanaman bunga putih (mm).
Gamet | M | M |
---|---|---|
m | Mm | Mm |
m | Mm | Mm |
Dari tabel tersebut, terlihat bahwa semua keturunan memiliki genotip Mm. Karena alel M dominan terhadap alel m, semua keturunan akan memiliki fenotip bunga merah.
Cara Menentukan Genotip dan Fenotip Keturunan
Untuk menentukan genotip dan fenotip keturunan, kita perlu memahami konsep alel dominan dan resesif. Alel dominan adalah alel yang akan muncul sebagai fenotip, meskipun hanya ada satu salinan alel tersebut. Alel resesif hanya akan muncul sebagai fenotip jika ada dua salinan alel tersebut.
Dalam contoh di atas, alel M adalah alel dominan, karena semua keturunan yang memiliki setidaknya satu alel M akan memiliki bunga merah. Alel m adalah alel resesif, karena hanya keturunan yang memiliki dua alel m (mm) yang akan memiliki bunga putih.
Contoh Skema Persilangan Monohibrid yang Melibatkan Sifat Warna Bunga, Persilangan monohibrid pengertian contoh dan hukum mendel
Berikut adalah contoh skema persilangan monohibrid yang melibatkan sifat warna bunga:
Persilangan Tanaman Bunga Merah (MM) dengan Tanaman Bunga Putih (mm)
Gamet | M | M |
---|---|---|
m | Mm | Mm |
m | Mm | Mm |
Semua keturunan memiliki genotip Mm dan fenotip bunga merah.
Persilangan Tanaman Bunga Merah (Mm) dengan Tanaman Bunga Merah (Mm)
Gamet | M | m |
---|---|---|
M | MM | Mm |
m | Mm | mm |
Keturunannya memiliki tiga genotip: MM, Mm, dan mm. Fenotipnya adalah 3 bunga merah (MM dan Mm) dan 1 bunga putih (mm).
Kesimpulan
Skema persilangan monohibrid merupakan alat yang berguna untuk memahami bagaimana sifat-sifat diturunkan dari generasi ke generasi. Dengan memahami konsep alel dominan dan resesif, kita dapat memprediksi genotip dan fenotip keturunan.
Contoh Persilangan Monohibrid
Persilangan monohibrid merupakan persilangan antara dua individu yang berbeda dalam satu sifat. Contohnya, persilangan antara tanaman kacang ercis berbiji bulat dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput. Dalam persilangan ini, kita hanya fokus pada satu sifat, yaitu bentuk biji.
Contoh Persilangan Monohibrid pada Kacang Ercis
Untuk memahami persilangan monohibrid, kita dapat mengambil contoh persilangan antara tanaman kacang ercis berbiji bulat (BB) dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput (bb). Berikut adalah langkah-langkah persilangan monohibrid:
- Induk (P):Tanaman kacang ercis berbiji bulat (BB) disilangkan dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput (bb).
- Gamet (P):Tanaman berbiji bulat menghasilkan gamet B, sedangkan tanaman berbiji keriput menghasilkan gamet b.
- Keturunan Pertama (F1):Setelah persilangan, semua keturunan F1 memiliki genotip Bb dan fenotip berbiji bulat.
- Keturunan Kedua (F2):Ketika keturunan F1 disilangkan, dihasilkan keturunan F2 dengan rasio genotip 1 BB : 2 Bb : 1 bb dan rasio fenotip 3 berbiji bulat : 1 berbiji keriput.
Genotip dan Fenotip Keturunan
- Genotip:Genotip adalah susunan genetik yang menentukan sifat suatu organisme. Pada contoh persilangan monohibrid ini, genotip keturunan F1 adalah Bb, sedangkan genotip keturunan F2 adalah 1 BB : 2 Bb : 1 bb.
- Fenotip:Fenotip adalah karakteristik fisik yang tampak dari suatu organisme.
Pada contoh ini, fenotip keturunan F1 adalah berbiji bulat, sedangkan fenotip keturunan F2 adalah 3 berbiji bulat : 1 berbiji keriput.
Persilangan monohibrid merupakan alat yang ampuh untuk mempelajari dasar-dasar genetika. Melalui eksperimen sederhana ini, kita dapat memahami bagaimana sifat-sifat diwariskan, bagaimana variasi muncul, dan bagaimana hukum-hukum Mendel mengatur proses pewarisan tersebut. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar ini, kita dapat membuka pintu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang keragaman hayati dan proses evolusi.