Echinodermata vs Chordata Menjelajahi Dunia Deuterostomia

Pengenalan dan perbandingan filum echinodermata dan chordata dua kelompok hewan deuterostomia yang berbeda – Pernahkah kamu membayangkan dunia laut yang penuh warna dan misteri? Di sana, hiduplah makhluk-makhluk unik dengan bentuk tubuh yang tak biasa, seperti bintang laut yang menawan dan ikan-ikan yang menari-nari. Kedua makhluk ini, meskipun tampak berbeda, ternyata memiliki rahasia evolusi yang sama: mereka termasuk dalam kelompok deuterostomia, sebuah kelompok besar hewan yang memiliki pola perkembangan embrio yang unik.

Dalam artikel ini, kita akan menyelami dunia deuterostomia, khususnya filum Echinodermata dan Chordata, dua kelompok hewan yang memiliki karakteristik berbeda namun memiliki akar evolusi yang sama. Siapkan dirimu untuk menjelajahi dunia laut yang penuh keajaiban, dari bintang laut yang indah hingga makhluk-makhluk laut yang menakjubkan lainnya!

Pengenalan Deuterostomia

Pengenalan dan perbandingan filum echinodermata dan chordata dua kelompok hewan deuterostomia yang berbeda

Deuterostomia adalah salah satu dari dua kelompok utama hewan bilateral (hewan yang memiliki tubuh simetris bilateral). Kelompok ini mencakup berbagai makhluk, dari bintang laut dan landak laut hingga ikan, burung, dan manusia. Hewan-hewan ini memiliki karakteristik khusus yang membedakan mereka dari kelompok hewan bilateral lainnya, yaitu protostomia.

Anda dapat memperoleh pengetahuan yang berharga dengan menyelidiki 5 makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa indonesia.

Karakteristik Umum Deuterostomia

Deuterostomia memiliki beberapa ciri khas yang membedakan mereka dari protostomia. Berikut adalah beberapa ciri utama deuterostomia:

  • Pembentukan anus terlebih dahulu:Pada embrio deuterostomia, anus berkembang sebelum mulut. Hal ini berbeda dengan protostomia, di mana mulut terbentuk terlebih dahulu.
  • Pembelahan radial:Pembelahan sel pada embrio deuterostomia terjadi secara radial, di mana sel-sel membelah secara simetris di sepanjang sumbu tubuh. Pembelahan radial menghasilkan embrio yang memiliki simetri radial.
  • Coelom terbentuk dari archenetron:Coelom, rongga tubuh yang berisi cairan, pada deuterostomia terbentuk dari archenetron, rongga yang terdapat pada embrio. Archenetron merupakan rongga yang terbentuk dari penonjolan dinding tubuh embrio.

Contoh Kelompok Hewan Deuterostomia

Selain echinodermata dan chordata, deuterostomia juga mencakup beberapa kelompok hewan lainnya, seperti:

  • Hemichordata:Kelompok ini mencakup hewan seperti acorn worm ( Balanoglossus) dan pterobranchia. Hewan-hewan ini memiliki ciri khas berupa tubuh yang berbentuk seperti cacing dengan bagian kepala yang menonjol dan memiliki rongga mulut yang disebut stomokord.
  • Xenoturbellida:Kelompok ini mencakup hewan yang memiliki bentuk tubuh pipih dan tidak memiliki sistem organ yang kompleks. Hewan ini ditemukan di laut dan masih menjadi misteri bagi para ilmuwan.

Perbedaan Utama Antara Protostomia dan Deuterostomia

Protostomia dan deuterostomia merupakan dua kelompok utama hewan bilateral. Meskipun keduanya memiliki beberapa kesamaan, terdapat perbedaan utama yang membedakan kedua kelompok ini.

Anda bisa merasakan keuntungan dari memeriksa naskah proklamasi kemerdekaan indonesia antara naskah asli dan naskah autentik hari ini.

Ciri Protostomia Deuterostomia
Pembentukan Mulut dan Anus Mulut terbentuk terlebih dahulu Anus terbentuk terlebih dahulu
Pembelahan Sel Embrio Spiral Radial
Coelom Terbentuk dari pemisahan mesoderm Terbentuk dari archenetron
Sistem Saraf Saraf ventral Saraf dorsal
Contoh Cacing tanah, serangga, moluska Bintang laut, landak laut, ikan, burung, manusia

Filum Echinodermata

Echinodermata, sebuah filum yang terdiri dari makhluk laut seperti bintang laut, bulu babi, dan teripang, menyimpan pesona tersendiri di dunia biologi. Makhluk-makhluk ini, dengan bentuk tubuh yang unik dan simetri radial, menyimpan banyak rahasia evolusi dan adaptasi yang menarik. Di artikel ini, kita akan menyelami lebih dalam tentang dunia echinodermata, mulai dari ciri khasnya, keanekaragaman kelasnya, hingga peranan pentingnya dalam ekosistem laut.

Ciri-ciri Khas Filum Echinodermata

Echinodermata memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari filum hewan lainnya. Salah satu ciri yang paling menonjol adalah simetri radialnya. Ini berarti tubuh mereka tersusun sedemikian rupa sehingga dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang sama, dengan mulut sebagai pusatnya. Ciri khas lainnya adalah sistem peredaran air, sebuah sistem hidrolik yang membantu mereka bergerak, menangkap mangsa, dan bernapas.

Kelas-Kelas Utama dalam Filum Echinodermata

Filum Echinodermata terbagi menjadi lima kelas utama, yaitu Asteroidea (bintang laut), Echinoidea (bulu babi dan dolar pasir), Holothuroidea (teripang), Ophiuroidea (bintang ular), dan Crinoidea (lili laut). Berikut tabel perbandingan ciri-ciri utama dari masing-masing kelas:

Kelas Ciri Khas Contoh Spesies
Asteroidea Bentuk tubuh bintang, lengan 5 atau lebih, sistem peredaran air berkembang Asterias rubens (bintang laut biasa)
Echinoidea Tubuh bulat atau pipih, duri yang tajam, sistem peredaran air berkembang Strongylocentrotus purpuratus (bulu babi ungu)
Holothuroidea Bentuk tubuh memanjang, tidak memiliki lengan, sistem peredaran air berkembang Cucumaria frondosa (teripang biasa)
Ophiuroidea Lengan ramping dan fleksibel, sistem peredaran air berkembang, tidak memiliki anus Ophiothrix fragilis (bintang ular biasa)
Crinoidea Bentuk tubuh seperti bunga, lengan bercabang, sistem peredaran air berkembang Antedon bifida (lili laut biasa)

Contoh Spesies Echinodermata dan Peranannya dalam Ekosistem, Pengenalan dan perbandingan filum echinodermata dan chordata dua kelompok hewan deuterostomia yang berbeda

Echinodermata memiliki peranan penting dalam ekosistem laut. Bintang laut, misalnya, berperan sebagai predator yang membantu mengendalikan populasi hewan-hewan lain, seperti kerang dan tiram. Bulu babi, dengan duri tajamnya, berperan dalam menjaga kebersihan terumbu karang dengan memakan alga. Teripang, dengan kemampuannya menguraikan bahan organik, berperan dalam menjaga siklus nutrisi di dasar laut.

Sistem Peredaran Air pada Bintang Laut

Sistem peredaran air pada bintang laut merupakan sistem hidrolik yang membantu mereka bergerak, menangkap mangsa, dan bernapas. Sistem ini terdiri dari saluran air yang terhubung dengan kaki tabung, yang berfungsi sebagai alat gerak dan penghisap. Air laut masuk ke sistem ini melalui madreporit, sebuah lubang kecil di bagian atas tubuh bintang laut.

Air kemudian mengalir melalui saluran air, menuju kaki tabung, yang kemudian dapat mengembang dan berkontraksi untuk membantu pergerakan.

  • Madreporit: Lubang kecil yang berfungsi sebagai pintu masuk air laut ke dalam sistem peredaran air.
  • Saluran Air Radial: Saluran air yang menghubungkan madreporit dengan kaki tabung.
  • Kaki Tabung: Alat gerak dan penghisap yang membantu bintang laut bergerak dan menangkap mangsa.

Filum Chordata

Setelah membahas filum Echinodermata, kita akan menyelami dunia filum Chordata, kelompok hewan deuterostomia lainnya yang memiliki peran penting dalam ekosistem. Filum Chordata mencakup berbagai spesies, mulai dari hewan sederhana seperti tunicata hingga makhluk kompleks seperti manusia. Perbedaan utama antara kedua filum ini terletak pada struktur tubuh dan sistem organ yang mereka miliki.

Ciri-ciri Khas Filum Chordata

Filum Chordata memiliki ciri-ciri khas yang membedakannya dari filum lainnya. Ciri-ciri ini muncul pada tahap embrio dan beberapa mungkin menghilang saat hewan dewasa. Ciri-ciri tersebut adalah:

  • Notokorda: Batang fleksibel dan kaku yang terletak di sepanjang sisi dorsal tubuh, berfungsi sebagai penyangga dan memberikan bentuk tubuh. Notokorda dapat menghilang atau tergantikan oleh tulang belakang pada hewan vertebrata.
  • Tali saraf dorsal: Struktur tabung berisi cairan yang terletak di dorsal notokorda, berfungsi sebagai pusat sistem saraf. Pada vertebrata, tali saraf dorsal berkembang menjadi otak dan sumsum tulang belakang.
  • Celah insang faringeal: Lubang-lubang di dinding faring yang berfungsi sebagai organ respirasi pada hewan air. Pada hewan darat, celah insang faringeal mengalami modifikasi atau menghilang selama perkembangan embrio.
  • Ekor pasca-dubur: Ekor yang terletak di belakang anus, berfungsi sebagai alat penggerak dan keseimbangan. Pada beberapa hewan, ekor ini menghilang saat dewasa.

Subfilum dalam Filum Chordata

Filum Chordata dibagi menjadi tiga subfilum utama, yaitu:

  1. Vertebrata: Subfilum ini mencakup semua hewan bertulang belakang, seperti ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Vertebrata memiliki tulang belakang yang tersusun dari ruas-ruas tulang yang disebut vertebra, yang berfungsi sebagai penyangga dan melindungi sumsum tulang belakang. Vertebrata juga memiliki kepala yang jelas dengan otak yang berkembang baik, sistem saraf pusat yang kompleks, dan sistem organ yang lebih canggih.

  2. Tunicata: Subfilum ini mencakup hewan laut yang memiliki tubuh berbentuk kantung atau tabung, dan memiliki ciri-ciri khas chordata hanya pada tahap larva. Contoh spesies tunicata adalah Ascidiacea(ascidian) dan Thaliacea(salp).
  3. Cephalochordata: Subfilum ini mencakup hewan laut yang memiliki tubuh berbentuk torpedo dan memiliki semua ciri-ciri khas chordata sepanjang hidupnya. Contoh spesies cephalochordata adalah Branchiostoma(lancelet).

Perbedaan Vertebrata dan Invertebrata dalam Filum Chordata

Perbedaan utama antara vertebrata dan invertebrata dalam filum Chordata terletak pada keberadaan tulang belakang. Vertebrata memiliki tulang belakang yang tersusun dari ruas-ruas tulang, sedangkan invertebrata tidak memiliki tulang belakang. Selain itu, vertebrata memiliki otak yang lebih berkembang, sistem saraf pusat yang kompleks, dan sistem organ yang lebih canggih dibandingkan dengan invertebrata.

Fungsi Struktur Utama pada Chordata

Struktur utama pada chordata memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan hewan. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai fungsi masing-masing struktur:

  • Notokorda: Memberikan penyangga dan bentuk tubuh, serta membantu pergerakan.
  • Tali saraf dorsal: Berfungsi sebagai pusat sistem saraf, menerima dan mengirimkan sinyal saraf ke seluruh tubuh.
  • Celah insang faringeal: Berfungsi sebagai organ respirasi pada hewan air, dan dapat mengalami modifikasi atau menghilang pada hewan darat.
  • Ekor pasca-dubur: Berfungsi sebagai alat penggerak dan keseimbangan, serta dapat menghilang pada beberapa hewan saat dewasa.

Perbandingan Echinodermata dan Chordata: Pengenalan Dan Perbandingan Filum Echinodermata Dan Chordata Dua Kelompok Hewan Deuterostomia Yang Berbeda

Pengenalan dan perbandingan filum echinodermata dan chordata dua kelompok hewan deuterostomia yang berbeda

Echinodermata dan Chordata adalah dua filum hewan yang tergolong dalam Deuterostomia, kelompok hewan yang memiliki ciri khas perkembangan embrionik yang unik. Meskipun keduanya termasuk dalam kelompok yang sama, terdapat perbedaan signifikan dalam struktur tubuh, habitat, dan peranannya dalam ekosistem. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang perbandingan kedua filum ini!

Perbedaan Sistem Tubuh

Echinodermata dan Chordata memiliki perbedaan yang mencolok dalam sistem tubuhnya. Berikut adalah tabel perbandingan yang menunjukkan perbedaan tersebut:

Sistem Tubuh Echinodermata Chordata
Sistem Saraf Sistem saraf radial, terdesentralisasi, tanpa otak. Sistem saraf dorsal, terpusat, dengan otak.
Sistem Pencernaan Sistem pencernaan lengkap, mulut dan anus pada sisi yang sama. Sistem pencernaan lengkap, mulut dan anus pada sisi yang berlawanan.
Sistem Peredaran Darah Sistem peredaran darah terbuka, dengan cairan tubuh yang berfungsi sebagai darah. Sistem peredaran darah tertutup, dengan jantung dan pembuluh darah.
Sistem Reproduksi Reproduksi seksual, dengan fertilisasi eksternal. Reproduksi seksual, dengan fertilisasi internal atau eksternal.

Habitat dan Peranan dalam Ekosistem

Echinodermata dan Chordata memiliki habitat dan peranan yang berbeda dalam ekosistem. Berikut adalah perbandingannya:

  • Echinodermata: Habitatnya di laut, umumnya di dasar laut. Peranannya sebagai pemakan detritus, membantu dalam siklus nutrisi dan menjaga kesehatan ekosistem laut. Contoh spesiesnya adalah bintang laut, bulu babi, dan teripang.
  • Chordata: Habitatnya beragam, meliputi darat, air tawar, dan laut. Peranannya sangat beragam, mulai dari predator, herbivora, omnivora, hingga parasit. Contoh spesiesnya adalah ikan, burung, mamalia, reptil, dan amfibi.

Evolusi dan Hubungan Kekerabatan

Echinodermata dan Chordata merupakan kelompok hewan yang berevolusi dari nenek moyang yang sama, yaitu Deuterostomia. Kedua filum ini memiliki ciri khas perkembangan embrionik yang sama, yaitu pembentukan anus terlebih dahulu sebelum mulut. Namun, kedua filum ini telah mengalami evolusi yang berbeda, menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam struktur tubuh dan cara hidupnya.

Echinodermata diperkirakan telah berevolusi sekitar 500 juta tahun yang lalu, sedangkan Chordata muncul sekitar 540 juta tahun yang lalu. Meskipun keduanya memiliki nenek moyang yang sama, kedua filum ini telah berevolusi secara independen dan menghasilkan adaptasi yang berbeda untuk bertahan hidup di lingkungan yang berbeda.

Alasan Klasifikasi sebagai Deuterostomia

Meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, Echinodermata dan Chordata diklasifikasikan sebagai Deuterostomia karena memiliki kesamaan dalam perkembangan embrionik. Berikut adalah beberapa alasan mengapa kedua filum ini diklasifikasikan sebagai Deuterostomia:

  • Pembentukan Anus Terlebih Dahulu: Pada embrio Deuterostomia, anus terbentuk terlebih dahulu sebelum mulut. Hal ini berbeda dengan Protostomia, di mana mulut terbentuk terlebih dahulu.
  • Pembelahan Radial: Pembelahan sel pada embrio Deuterostomia bersifat radial, yaitu sel-sel membelah secara simetris. Hal ini berbeda dengan Protostomia, yang memiliki pembelahan spiral.
  • Mesoderm dari Arkhenteron: Mesoderm, lapisan jaringan embrionik yang akan berkembang menjadi otot, tulang, dan jaringan ikat, berasal dari arkhenteron, rongga tubuh embrio Deuterostomia.

Kesamaan dalam perkembangan embrionik ini menunjukkan bahwa Echinodermata dan Chordata memiliki nenek moyang yang sama, meskipun keduanya telah mengalami evolusi yang berbeda dan menghasilkan perbedaan yang signifikan dalam struktur tubuh dan cara hidupnya.

Echinodermata dan Chordata, meskipun memiliki perbedaan yang signifikan, menunjukkan betapa beragamnya dunia hewan. Mereka berdua merupakan contoh nyata dari bagaimana evolusi menciptakan makhluk hidup yang menakjubkan dan unik. Melalui studi tentang kedua filum ini, kita dapat lebih memahami keanekaragaman hayati dan rahasia evolusi yang tersembunyi di baliknya.

Masih banyak misteri yang belum terungkap di dunia laut, dan penelitian lebih lanjut akan membuka tabir lebih dalam tentang kehidupan di bumi ini.

Tinggalkan komentar