Bayangkan sebuah desa, di mana anak-anak berlarian di jalanan berdebu, rumah-rumah sederhana berdiri berjejer, dan senyum ramah terpancar dari wajah penduduknya. Namun, di balik keindahan itu, tersembunyi permasalahan yang menggerogoti kesejahteraan mereka: kemiskinan. Masalah kemiskinan di desa dan cara mengatasinya menjadi isu yang tak lekang oleh waktu, menuntut perhatian dan solusi nyata untuk membangun desa yang sejahtera dan berkelanjutan.
Kemiskinan di desa bukanlah sekadar angka statistik, melainkan realitas pahit yang dihadapi oleh jutaan orang. Rendahnya tingkat pendidikan, minimnya akses infrastruktur, dan terbatasnya lapangan kerja menjadi faktor utama yang menghambat kemajuan desa. Kondisi ini berdampak pada kesehatan, pendidikan, dan kehidupan sosial budaya masyarakat desa, menciptakan lingkaran setan kemiskinan yang sulit dilepaskan.
Pengertian Kemiskinan di Desa
Kemiskinan di desa merupakan fenomena kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan budaya. Memahami definisi kemiskinan di desa menjadi penting untuk merumuskan strategi penanggulangan yang efektif.
Cari tahu bagaimana jurusan pendidikan bahasa arab definisi gelar kompetensi mata kuliah tempat magang dan prospek kerja telah merubah cara dalam hal ini.
Definisi Kemiskinan di Desa
Kemiskinan di desa dapat diartikan sebagai ketidakmampuan individu atau keluarga untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak, seperti pangan, sandang, papan, kesehatan, dan pendidikan. Hal ini terjadi karena terbatasnya akses terhadap sumber daya ekonomi, sosial, dan budaya yang dibutuhkan untuk mencapai kesejahteraan.
Indikator Kemiskinan di Desa dan Perkotaan
Indikator kemiskinan di desa dan perkotaan memiliki perbedaan, meskipun keduanya mengukur kesulitan memenuhi kebutuhan dasar. Berikut adalah tabel perbandingan:
Indikator | Desa | Perkotaan |
---|---|---|
Pendapatan | Penghasilan rendah dari pertanian, peternakan, atau perikanan | Penghasilan rendah dari pekerjaan informal, buruh, atau usaha kecil |
Akses terhadap layanan dasar | Terbatasnya akses terhadap air bersih, sanitasi, listrik, dan pendidikan | Terbatasnya akses terhadap perumahan layak, transportasi umum, dan layanan kesehatan |
Kesehatan | Tingkat kesehatan yang rendah, rentan terhadap penyakit menular | Tingkat stres dan penyakit akibat polusi dan gaya hidup |
Pendidikan | Tingkat pendidikan rendah, putus sekolah, dan kurangnya akses terhadap pendidikan berkualitas | Kesulitan mendapatkan pendidikan berkualitas, terutama bagi anak-anak dari keluarga miskin |
Contoh Situasi Kemiskinan di Desa
Misalnya, di Desa X, sebagian besar penduduknya adalah petani yang mengandalkan hasil panen padi. Namun, karena musim kemarau yang panjang, hasil panen mereka buruk, sehingga pendapatan mereka berkurang drastis. Mereka kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari, bahkan untuk membeli makanan pokok.
Selain itu, akses terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan di desa tersebut sangat terbatas, sehingga anak-anak mereka sulit mendapatkan layanan kesehatan dan pendidikan yang layak.
Faktor Penyebab Kemiskinan di Desa
Kemiskinan di desa merupakan masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor saling terkait. Rendahnya kualitas hidup masyarakat desa, ditandai dengan akses terbatas terhadap pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, menjadi salah satu penyebab utama kemiskinan.
Rendahnya Tingkat Pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan di desa menjadi salah satu faktor utama kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti:
- Keterbatasan akses terhadap fasilitas pendidikan berkualitas di daerah terpencil.
- Kurangnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya pendidikan.
- Adanya budaya patriarki yang membatasi akses pendidikan bagi perempuan.
Rendahnya tingkat pendidikan berdampak pada kemampuan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan penghasilan yang memadai.
Minimnya Akses Infrastruktur
Minimnya akses infrastruktur di desa juga menjadi penghambat utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur yang memadai seperti jalan, listrik, air bersih, dan komunikasi sangat penting untuk menunjang berbagai aspek kehidupan, seperti:
- Meningkatkan akses pasar bagi hasil pertanian dan produk desa.
- Memudahkan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
- Meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Minimnya akses infrastruktur di desa mengakibatkan kesulitan dalam mobilitas, akses terhadap layanan publik, dan peluang ekonomi.
Keterbatasan Lapangan Kerja
Keterbatasan lapangan kerja di desa merupakan masalah serius yang mengakibatkan banyak penduduk desa menganggur atau bekerja di sektor informal dengan upah rendah. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti:
- Minimnya investasi dan pengembangan sektor industri di daerah pedesaan.
- Ketergantungan pada sektor pertanian yang rentan terhadap perubahan iklim dan fluktuasi harga.
- Kurangnya keterampilan dan pengetahuan masyarakat desa untuk bekerja di sektor formal.
Keterbatasan lapangan kerja di desa menyebabkan kesulitan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup, dan mendorong mereka untuk mencari pekerjaan di kota besar dengan risiko sosial dan ekonomi yang tinggi.
Contoh Kasus
Contoh kasus di desa X, Jawa Tengah, menggambarkan bagaimana faktor-faktor tersebut saling terkait dan berdampak pada kehidupan masyarakat desa. Desa X merupakan desa terpencil dengan akses infrastruktur yang terbatas, seperti jalan rusak, tidak adanya listrik, dan sulitnya mendapatkan air bersih.
- Rendahnya tingkat pendidikan di desa X mengakibatkan sulitnya penduduk desa mendapatkan pekerjaan yang layak. Sebagian besar penduduk hanya bekerja sebagai petani dengan penghasilan yang rendah dan tidak menentu.
- Minimnya akses infrastruktur di desa X mengakibatkan kesulitan bagi penduduk untuk menjual hasil pertanian dan mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
- Keterbatasan lapangan kerja di desa X menyebabkan banyak penduduk menganggur atau bekerja di sektor informal dengan upah rendah.
Kondisi ini mengakibatkan kemiskinan yang meluas di desa X, dengan tingkat kemiskinan mencapai 30% dari total penduduk.
Dampak Kemiskinan di Desa
Kemiskinan di desa bukan sekadar masalah ekonomi, tapi juga berdampak serius terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dampak ini meluas dan berkelanjutan, menggerogoti kesehatan, pendidikan, dan bahkan struktur sosial budaya.
Dampak Kemiskinan terhadap Kesehatan
Kemiskinan di desa erat kaitannya dengan buruknya akses terhadap layanan kesehatan. Masyarakat miskin di desa seringkali menghadapi kesulitan untuk mendapatkan perawatan medis yang memadai, baik karena faktor ekonomi maupun keterbatasan akses. Hal ini berakibat pada meningkatnya angka kesakitan dan kematian, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil.
Dapatkan wawasan langsung seputar efektivitas bank syariah apa itu prinsipnya dan produk jasa yang ditawarkan melalui penelitian kasus.
- Kurangnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang layak meningkatkan risiko penyakit menular seperti diare, malaria, dan TBC.
- Rendahnya pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan reproduksi menyebabkan angka kematian ibu dan bayi yang tinggi.
- Keterbatasan akses terhadap fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang berkualitas menyebabkan penundaan penanganan penyakit, yang pada akhirnya berujung pada komplikasi serius.
“Bayangkan, seorang ibu hamil di desa terpencil harus berjalan kaki berjam-jam untuk mencapai puskesmas terdekat, hanya untuk mendapatkan layanan antenatal yang sangat terbatas. Kondisi ini semakin diperparah dengan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, sehingga risiko kematian ibu dan bayi menjadi lebih tinggi.”
Dampak Kemiskinan terhadap Pendidikan
Kemiskinan di desa juga berdampak negatif terhadap pendidikan. Anak-anak dari keluarga miskin seringkali tidak dapat mengakses pendidikan yang layak, baik karena faktor ekonomi maupun budaya. Mereka terpaksa putus sekolah untuk membantu orang tua mencari nafkah atau karena tidak memiliki biaya untuk membeli buku, seragam, dan kebutuhan sekolah lainnya.
- Tingkat putus sekolah yang tinggi di desa merupakan bukti nyata dari dampak buruk kemiskinan terhadap pendidikan.
- Kurangnya akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai, seperti ruang kelas yang layak, buku, dan guru yang berkualitas, semakin memperparah kondisi pendidikan di desa.
- Rendahnya tingkat literasi di desa juga merupakan akibat dari rendahnya akses terhadap pendidikan yang layak.
“Bayangkan, seorang anak di desa harus bekerja di sawah untuk membantu orang tua mencari nafkah, sementara teman-temannya belajar di sekolah. Anak ini kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak, yang pada akhirnya akan membatasi peluangnya di masa depan.”
Dampak Kemiskinan terhadap Sosial Budaya
Kemiskinan di desa tidak hanya berdampak pada kesehatan dan pendidikan, tetapi juga pada struktur sosial budaya masyarakat. Kemiskinan dapat memicu konflik sosial, meningkatkan angka kriminalitas, dan menghambat kemajuan masyarakat.
- Masyarakat miskin di desa seringkali mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar, seperti pangan, sandang, dan papan. Hal ini dapat memicu konflik sosial, seperti perselisihan antar warga, pencurian, dan kekerasan.
- Rendahnya tingkat pendidikan dan kesadaran masyarakat miskin di desa dapat menghambat partisipasi mereka dalam pembangunan dan kemajuan desa.
- Kurangnya akses terhadap informasi dan teknologi informasi dapat memperparah kondisi sosial budaya di desa.
“Bayangkan, sebuah desa terpencil dihantui oleh kemiskinan dan konflik sosial. Warga desa saling bertikai karena berebut sumber daya yang terbatas. Anak-anak putus sekolah dan tidak memiliki kesempatan untuk meraih masa depan yang lebih baik. Kondisi ini semakin diperparah dengan kurangnya akses terhadap informasi dan teknologi informasi.”
Aspek Kehidupan | Dampak Kemiskinan |
---|---|
Kesehatan | Tingkat kesakitan dan kematian yang tinggi, terutama di kalangan anak-anak dan ibu hamil. |
Pendidikan | Tingkat putus sekolah yang tinggi, rendahnya akses terhadap fasilitas pendidikan yang memadai, dan rendahnya tingkat literasi. |
Sosial Budaya | Konflik sosial, peningkatan angka kriminalitas, dan penghambatan kemajuan masyarakat. |
Strategi Mengatasi Kemiskinan di Desa
Kemiskinan di desa merupakan permasalahan kompleks yang membutuhkan solusi terpadu dan strategis. Mengatasi kemiskinan bukan sekadar memberikan bantuan, tetapi mendorong kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa secara berkelanjutan. Strategi yang tepat sasaran dan terencana menjadi kunci keberhasilan dalam mengentaskan kemiskinan di desa.
Pengembangan Ekonomi Lokal
Pengembangan ekonomi lokal menjadi pilar utama dalam mengatasi kemiskinan di desa. Strategi ini berfokus pada pemanfaatan potensi sumber daya alam dan keahlian lokal untuk menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan antara lain:
- Membangun Industri Rumah Tangga dan UMKM:Pengembangan industri rumah tangga dan UMKM berbasis potensi lokal, seperti kerajinan tangan, makanan olahan, dan produk pertanian, dapat membuka peluang usaha dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Dukungan akses permodalan, pelatihan, dan pemasaran menjadi kunci keberhasilan.
- Pengembangan Pariwisata Desa:Desa-desa dengan potensi wisata alam, budaya, atau agro wisata dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menarik. Pengembangan infrastruktur wisata, promosi, dan pelatihan bagi masyarakat desa dalam mengelola homestay dan usaha wisata akan mendorong pertumbuhan ekonomi desa.
- Peningkatan Produktivitas Pertanian:Peningkatan produktivitas pertanian melalui penggunaan teknologi tepat guna, diversifikasi tanaman, dan akses pasar yang lebih luas akan meningkatkan pendapatan petani. Program penyuluhan, bantuan pupuk dan benih, serta pengembangan pasar tani dapat menjadi solusi.
Peningkatan Akses Pendidikan
Pendidikan merupakan investasi jangka panjang untuk memutus rantai kemiskinan. Peningkatan akses pendidikan di desa, baik formal maupun nonformal, sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan membuka peluang kerja yang lebih baik.
- Meningkatkan Kualitas Sekolah Dasar dan Menengah Pertama:Peningkatan kualitas pendidikan di tingkat dasar dan menengah pertama melalui penyediaan fasilitas belajar yang memadai, guru berkualitas, dan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan lokal akan melahirkan generasi muda yang terampil dan berdaya saing.
- Program Beasiswa dan Bantuan Pendidikan:Program beasiswa dan bantuan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin akan membantu mereka untuk menyelesaikan pendidikan dan meraih masa depan yang lebih baik. Program ini juga dapat diiringi dengan pelatihan keterampilan dan kewirausahaan.
- Pengembangan Pendidikan Vokasi dan Kejuruan:Pengembangan pendidikan vokasi dan kejuruan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja di wilayah setempat akan meningkatkan peluang kerja bagi lulusan. Program ini dapat diintegrasikan dengan program pelatihan dan pengembangan usaha.
Perbaikan Infrastruktur
Infrastruktur yang memadai menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa. Perbaikan infrastruktur meliputi:
- Jalan dan Jembatan:Perbaikan jalan dan jembatan akan mempermudah akses transportasi dan distribusi barang, sehingga meningkatkan efisiensi dan daya saing produk lokal. Hal ini juga akan mempermudah akses masyarakat ke fasilitas kesehatan, pendidikan, dan pasar.
- Irigasi dan Air Bersih:Peningkatan sistem irigasi dan akses air bersih akan meningkatkan produktivitas pertanian dan kesehatan masyarakat. Program pembangunan embung, sumur bor, dan sistem irigasi yang terintegrasi dapat menjadi solusi.
- Listrik dan Telekomunikasi:Akses listrik dan telekomunikasi yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pengembangan usaha. Program penyediaan listrik desa dan pengembangan jaringan internet akan membuka peluang baru bagi masyarakat.
Program Pemberdayaan Masyarakat Desa
Program pemberdayaan masyarakat desa merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya dan potensi lokal untuk mencapai kesejahteraan. Program ini melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program.
- Kelompok Usaha Bersama (KUB):Pembentukan KUB yang berfokus pada usaha produktif, seperti pertanian, perikanan, kerajinan, atau pariwisata, dapat meningkatkan efisiensi, akses pasar, dan pendapatan masyarakat.
- Program Pendampingan dan Pelatihan:Program pendampingan dan pelatihan bagi masyarakat desa dalam mengelola usaha, meningkatkan keterampilan, dan mengakses informasi akan meningkatkan kemampuan mereka dalam mengembangkan usaha dan meningkatkan pendapatan.
- Pemberdayaan Perempuan:Pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi, sosial, dan politik sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Program pelatihan kewirausahaan, akses permodalan, dan penguatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan dapat menjadi solusi.
Contoh Program Sukses
Beberapa contoh program yang telah sukses diterapkan di desa dalam mengatasi kemiskinan:
- Program Desa Mandiri di Jawa Barat:Program ini fokus pada pengembangan ekonomi lokal melalui penguatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta pengembangan potensi wisata desa. Program ini juga melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan program.
- Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Jawa Timur:Program BLT yang diberikan kepada keluarga miskin di desa telah membantu mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan. Program ini diiringi dengan program pelatihan dan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mencari nafkah.
- Program Desa Siaga Bencana di Nusa Tenggara Barat:Program ini fokus pada peningkatan kesiapsiagaan masyarakat desa terhadap bencana alam. Program ini melibatkan pelatihan dan simulasi bencana, serta penyediaan peralatan dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menghadapi bencana.
Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa
Kemiskinan di desa merupakan masalah kompleks yang membutuhkan penanganan serius dari berbagai pihak. Pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan di desa. Peran tersebut saling melengkapi dan bersinergi untuk mencapai tujuan bersama, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Peran Pemerintah dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa
Pemerintah memiliki peran strategis dalam merumuskan kebijakan dan program untuk mengatasi kemiskinan di desa. Kebijakan dan program tersebut dirancang untuk meningkatkan akses terhadap sumber daya, peluang ekonomi, dan layanan sosial bagi masyarakat miskin di desa. Berikut adalah beberapa peran pemerintah dalam mengatasi kemiskinan di desa:
- Merumuskan Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan: Pemerintah berperan penting dalam merumuskan kebijakan dan program yang komprehensif untuk mengatasi kemiskinan di desa. Kebijakan tersebut harus mencakup berbagai aspek, seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur, dan ekonomi.
- Meningkatkan Akses terhadap Pendidikan dan Kesehatan: Pemerintah harus memastikan bahwa masyarakat miskin di desa memiliki akses yang mudah terhadap pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas. Hal ini dapat dilakukan melalui program beasiswa, penyediaan fasilitas kesehatan di desa, dan peningkatan kualitas tenaga kesehatan.
- Meningkatkan Infrastruktur dan Akses terhadap Pasar: Infrastruktur yang memadai, seperti jalan, irigasi, dan listrik, sangat penting untuk meningkatkan akses masyarakat desa terhadap pasar dan peluang ekonomi. Pemerintah harus mengalokasikan dana untuk pembangunan infrastruktur di desa-desa miskin.
- Memberikan Bantuan dan Pendampingan: Pemerintah dapat memberikan bantuan langsung kepada masyarakat miskin di desa, seperti bantuan tunai, bantuan pangan, dan bantuan modal usaha. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan pendampingan dan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengelola usaha dan meningkatkan taraf hidup.
- Mendorong Partisipasi Masyarakat: Pemerintah harus melibatkan masyarakat desa dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan program penanggulangan kemiskinan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa program tersebut sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Peran Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa
Masyarakat desa memiliki peran penting dalam mendukung program-program pemerintah dan menggerakkan partisipasi aktif dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Berikut adalah beberapa peran masyarakat dalam mengatasi kemiskinan di desa:
- Menjalankan Program dan Kebijakan Pemerintah: Masyarakat desa harus mendukung dan menjalankan program-program pemerintah yang dirancang untuk mengatasi kemiskinan. Hal ini dapat dilakukan dengan berpartisipasi aktif dalam program-program tersebut dan mematuhi aturan yang berlaku.
- Membangun Gotong Royong dan Solidaritas: Gotong royong dan solidaritas antar warga desa sangat penting dalam mengatasi kemiskinan. Masyarakat desa dapat saling membantu dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
- Membangun Usaha Ekonomi Produktif: Masyarakat desa dapat membangun usaha ekonomi produktif yang dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan. Pemerintah dapat memberikan bantuan dan pendampingan dalam pengembangan usaha tersebut.
- Menjaga Kelestarian Lingkungan: Kelestarian lingkungan sangat penting untuk mendukung kegiatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Masyarakat desa harus berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, seperti reboisasi dan pengelolaan sampah.
- Mendorong Partisipasi Perempuan: Perempuan memiliki peran penting dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan masyarakat desa. Masyarakat desa harus mendorong partisipasi perempuan dalam kegiatan ekonomi dan sosial, serta memberikan akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Contoh Konkrit Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mengatasi Kemiskinan di Desa
Sebagai contoh, di Desa X, pemerintah daerah bekerja sama dengan masyarakat desa dalam program pemberdayaan ekonomi melalui budidaya ikan lele. Pemerintah memberikan bantuan berupa benih lele, pakan, dan pelatihan budidaya. Masyarakat desa berpartisipasi aktif dalam mengelola kolam lele, memanen ikan, dan memasarkan hasil panen.
Program ini berhasil meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan mengurangi angka kemiskinan.
Di Desa Y, pemerintah dan masyarakat bekerja sama dalam program pendidikan anak putus sekolah. Pemerintah menyediakan program pendidikan nonformal dan bantuan biaya pendidikan. Masyarakat desa berpartisipasi aktif dalam membantu anak putus sekolah untuk kembali bersekolah dan memberikan dukungan moral. Program ini berhasil meningkatkan angka partisipasi pendidikan dan mengurangi angka kemiskinan di Desa Y.
Membangun desa yang sejahtera membutuhkan kerja sama dan komitmen yang kuat dari semua pihak. Pemerintah memiliki peran penting dalam merumuskan kebijakan dan program yang tepat sasaran, sementara masyarakat harus berperan aktif dalam mendukung program-program tersebut. Dengan sinergi yang kuat, desa-desa di Indonesia dapat keluar dari belenggu kemiskinan dan mencapai masa depan yang lebih cerah.
FAQ dan Panduan
Apa saja contoh program yang telah sukses diterapkan di desa dalam mengatasi kemiskinan?
Program yang telah sukses diterapkan di desa untuk mengatasi kemiskinan, antara lain program bantuan langsung tunai (BLT), program pelatihan dan pendampingan wirausaha, dan program pembangunan infrastruktur desa.
Bagaimana peran masyarakat dalam mengatasi kemiskinan di desa?
Masyarakat dapat berperan aktif dalam mengatasi kemiskinan di desa dengan cara berpartisipasi dalam program-program pemerintah, membangun usaha bersama, dan saling membantu dalam meningkatkan taraf hidup.