Apa Perbedaan Antara Sistem Sitasi Mla Dan Apa

Pernahkah kamu bingung saat menulis karya tulis ilmiah, harus menggunakan sistem sitasi MLA atau APA? Kedua sistem ini memang memiliki perbedaan yang signifikan, mulai dari format penulisan hingga cara mencantumkan sumber referensi. Jangan khawatir, artikel ini akan membantumu memahami perbedaan mendasar antara MLA dan APA dengan mudah dan praktis.

Siapkan dirimu untuk menjelajahi dunia sitasi yang lebih jelas!

Mulai dari perbedaan dasar format penulisan hingga cara menyusun daftar pustaka dan menulis sitasi dalam teks, artikel ini akan mengupas tuntas setiap aspek penting yang membedakan MLA dan APA. Kami akan membahas contoh-contoh konkret dan tabel perbandingan yang mudah dipahami, sehingga kamu dapat dengan mudah menerapkan pengetahuan ini dalam karya tulismu.

Perbedaan Sistem Sitasi MLA dan APA

Dalam dunia akademik, sitasi merupakan elemen penting untuk memberikan kredibilitas pada karya tulis dan menghindari plagiarisme. Dua sistem sitasi yang paling umum digunakan adalah MLA (Modern Language Association) dan APA (American Psychological Association). Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan informasi tentang sumber yang digunakan, terdapat perbedaan signifikan dalam format penulisan dan tata letaknya.

Perbedaan Dasar

Perbedaan utama antara MLA dan APA terletak pada format penulisan daftar pustaka, sitasi dalam teks, dan penggunaan catatan kaki atau catatan akhir.

Format Penulisan Daftar Pustaka

Berikut adalah tabel yang membandingkan format penulisan daftar pustaka pada MLA dan APA:

Elemen MLA APA
Penulis Nama belakang, Nama depan. Nama depan, Inisial. Nama belakang.
Judul Buku Judul Buku. Judul Buku.
Penerbit Penerbit, Penerbit,
Tahun Terbit Tahun terbit. Tahun terbit.
Nomor Halaman (Hanya untuk sitasi dalam teks). (Hanya untuk sitasi dalam teks).

Contoh Penulisan Sitasi

Buku

Berikut adalah contoh penulisan sitasi untuk buku dengan menggunakan sistem sitasi MLA dan APA:

  • MLA:

    Smith, John. The History of the World. Penguin Books, 2020.

  • APA:

    Smith, J. (2020). The history of the world. Penguin Books.

Jurnal

Berikut adalah contoh penulisan sitasi untuk jurnal dengan menggunakan sistem sitasi MLA dan APA:

  • MLA:

    Jones, Mary. “The Impact of Climate Change on Biodiversity.” Journal of Environmental Science, vol. 10, no. 2, 2021, pp. 12-25.

  • APA:

    Jones, M. (2021). The impact of climate change on biodiversity. Journal of Environmental Science, 10(2), 12-25.

    Anda bisa merasakan keuntungan dari memeriksa pengertian etika bisnis islam dasar prinsip dan tanggung jawab sosial bisnis hari ini.

Penulisan Daftar Pustaka

Apa mla sitasi ama menulis kumparan perbesar

Daftar pustaka merupakan bagian penting dalam penulisan ilmiah, karena berfungsi sebagai bukti sumber informasi yang digunakan dalam karya tulis. Sistem sitasi yang digunakan dalam penulisan daftar pustaka menentukan format dan tata cara penulisan sumber yang dirujuk. Dua sistem sitasi yang umum digunakan adalah MLA (Modern Language Association) dan APA (American Psychological Association).

Artikel ini akan membahas perbedaan dan persamaan antara kedua sistem sitasi tersebut dalam penulisan daftar pustaka, khususnya dalam penulisan entri untuk sumber seperti buku, jurnal, dan website.

Perbedaan dan Persamaan dalam Penulisan Daftar Pustaka MLA dan APA

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memberikan informasi tentang sumber yang digunakan, sistem sitasi MLA dan APA memiliki perbedaan dalam format penulisan daftar pustaka. Berikut adalah beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan:

  • Urutan penulis:Dalam MLA, nama penulis ditulis dalam urutan terbalik (nama belakang, nama depan), sedangkan dalam APA, nama penulis ditulis dalam urutan normal (nama depan, nama belakang).
  • Tahun terbit:Dalam MLA, tahun terbit ditulis setelah nama penulis, sedangkan dalam APA, tahun terbit ditulis di dalam tanda kurung setelah nama penulis.
  • Judul:Dalam MLA, judul buku dan jurnal dicetak miring, sedangkan dalam APA, judul buku dan jurnal dicetak dengan huruf biasa. Untuk website, MLA menggunakan tanda kutip, sedangkan APA tidak.
  • Informasi tambahan:MLA dan APA memiliki aturan berbeda mengenai informasi tambahan yang perlu dicantumkan dalam entri daftar pustaka, seperti nomor halaman, penerbit, dan URL.

Penulisan Entri Daftar Pustaka untuk Berbagai Sumber

Berikut adalah contoh penulisan entri daftar pustaka untuk sumber seperti buku, jurnal, dan website dalam sistem sitasi MLA dan APA:

Buku

Berikut contoh penulisan entri daftar pustaka untuk buku dalam sistem sitasi MLA dan APA:

Sistem Sitasi Contoh Penulisan
MLA Smith, John. The History of Science. New York: Penguin Books, 2010.
APA Smith, J. (2010). The history of science. Penguin Books.

Jurnal

Berikut contoh penulisan entri daftar pustaka untuk jurnal dalam sistem sitasi MLA dan APA:

Sistem Sitasi Contoh Penulisan
MLA Jones, Mary. “The Impact of Technology on Education.” Journal of Educational Technology, vol. 25, no. 1, 2015, pp. 1-10.
APA Jones, M. (2015). The impact of technology on education. Journal of Educational Technology, 25(1), 1-10.

Website

Berikut contoh penulisan entri daftar pustaka untuk website dalam sistem sitasi MLA dan APA:

Sistem Sitasi Contoh Penulisan
MLA “The History of the Internet.” Internet Archive, archive.org/web/20200101000000/https://www.internetarchive.org/about/internet.php, accessed 1 Jan. 2020.
APA The History of the Internet. (2020, January 1). Internet Archive. Retrieved from https://www.internetarchive.org/about/internet.php

Penulisan Sitasi dalam Teks

Penulisan sitasi dalam teks merupakan bagian penting dalam penulisan ilmiah, karena membantu pembaca untuk melacak sumber informasi yang digunakan dalam suatu karya tulis. Dua sistem sitasi yang paling umum digunakan adalah MLA (Modern Language Association) dan APA (American Psychological Association).

Artikel ini akan membahas perbedaan cara penulisan sitasi dalam teks pada kedua sistem sitasi tersebut, khususnya untuk kutipan langsung dan tidak langsung.

Perbedaan Penulisan Sitasi dalam Teks MLA dan APA

Sistem sitasi MLA dan APA memiliki perbedaan dalam cara menulis sitasi dalam teks, terutama dalam hal penempatan informasi sumber dan tanda baca yang digunakan. Berikut adalah perbandingan penulisan sitasi dalam teks pada kedua sistem sitasi tersebut:

  • Sistem MLA: Penulisan sitasi dalam teks pada sistem MLA umumnya menempatkan nama penulis dan nomor halaman dalam tanda kurung di akhir kalimat. Misalnya: (Smith 12). Jika nama penulis disebutkan dalam kalimat, maka hanya nomor halaman yang perlu dicantumkan dalam tanda kurung.

    Misalnya: Smith berpendapat bahwa “…….” (12).

  • Sistem APA: Penulisan sitasi dalam teks pada sistem APA umumnya menempatkan nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung di akhir kalimat. Misalnya: (Smith, 2023). Jika nama penulis disebutkan dalam kalimat, maka hanya tahun publikasi yang perlu dicantumkan dalam tanda kurung.

    Dapatkan wawasan langsung seputar efektivitas apa tugas dari seorang narasumber wawancara melalui penelitian kasus.

    Misalnya: Smith (2023) berpendapat bahwa “…….”

Penulisan Sitasi untuk Kutipan Langsung

Kutipan langsung adalah kutipan yang diambil secara persis dari sumber aslinya. Penulisan sitasi untuk kutipan langsung pada sistem MLA dan APA memiliki beberapa persyaratan:

  • Sistem MLA: Kutipan langsung harus diapit tanda petik (” “). Nama penulis dan nomor halaman harus dicantumkan dalam tanda kurung di akhir kutipan. Misalnya: “…..” (Smith 12). Jika kutipan langsung lebih dari 40 kata, kutipan tersebut harus ditulis dalam blok terpisah dengan jarak 1,5 spasi dan indentasi 1 inci dari margin kiri.

    Nama penulis dan nomor halaman harus dicantumkan dalam tanda kurung setelah titik akhir kutipan.

  • Sistem APA: Kutipan langsung harus diapit tanda petik (” “). Nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman harus dicantumkan dalam tanda kurung di akhir kutipan. Misalnya: “…..” (Smith, 2023, hlm. 12). Jika kutipan langsung lebih dari 40 kata, kutipan tersebut harus ditulis dalam blok terpisah dengan jarak 1 spasi dan indentasi 1 inci dari margin kiri.

    Nama penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman harus dicantumkan dalam tanda kurung setelah titik akhir kutipan.

Penulisan Sitasi untuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan tidak langsung adalah kutipan yang diambil dari sumber aslinya tetapi dirumuskan dengan kata-kata sendiri. Penulisan sitasi untuk kutipan tidak langsung pada sistem MLA dan APA memiliki persyaratan yang sedikit berbeda:

  • Sistem MLA: Penulisan sitasi untuk kutipan tidak langsung umumnya hanya menyertakan nama penulis dan nomor halaman dalam tanda kurung di akhir kalimat. Misalnya: Smith berpendapat bahwa “…….” (12).
  • Sistem APA: Penulisan sitasi untuk kutipan tidak langsung umumnya hanya menyertakan nama penulis dan tahun publikasi dalam tanda kurung di akhir kalimat. Misalnya: Smith (2023) berpendapat bahwa “…….”

Contoh Penulisan Sitasi dalam Teks

Berikut adalah contoh penulisan sitasi dalam teks untuk kutipan langsung dan tidak langsung dengan menggunakan sistem sitasi MLA dan APA:

Kutipan Langsung

  • Sistem MLA: “…….” (Smith 12).
  • Sistem APA: “…..” (Smith, 2023, hlm. 12).

Kutipan Tidak Langsung

  • Sistem MLA: Smith berpendapat bahwa “…….” (12).
  • Sistem APA: Smith (2023) berpendapat bahwa “…….”

Penerapan Sistem Sitasi

Sistem sitasi adalah standar penulisan yang digunakan untuk mengutip sumber informasi dalam karya tulis ilmiah. Dua sistem sitasi yang paling umum digunakan adalah MLA (Modern Language Association) dan APA (American Psychological Association). Kedua sistem ini memiliki aturan dan format yang berbeda dalam menulis sitasi, sehingga penting untuk memahami perbedaannya dan memilih sistem yang sesuai dengan bidang studi atau disiplin ilmu yang dikaji.

Bidang Studi yang Menggunakan Sistem Sitasi MLA

Sistem sitasi MLA umumnya digunakan dalam bidang studi humaniora, seperti:

  • Sastra
  • Bahasa
  • Sejarah
  • Seni
  • Filosofi

Bidang Studi yang Menggunakan Sistem Sitasi APA

Sistem sitasi APA lebih umum digunakan dalam bidang studi ilmu sosial dan ilmu perilaku, seperti:

  • Psikologi
  • Sosiologi
  • Antropologi
  • Pendidikan
  • Bisnis

Contoh Penggunaan Sistem Sitasi MLA dan APA

Berikut ini adalah contoh penggunaan sistem sitasi MLA dan APA dalam karya tulis ilmiah:

Contoh Sitasi MLA

Dalam sitasi MLA, nama penulis dan tahun publikasi biasanya disertakan dalam teks, dan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad.

Menurut Smith (2023), “Sistem sitasi MLA sangat penting dalam karya tulis ilmiah” (hal. 12).

Daftar pustaka:

  • Smith, John. Panduan Lengkap Sistem Sitasi MLA. Penerbit XYZ, 2023.

Contoh Sitasi APA

Dalam sitasi APA, nama penulis dan tahun publikasi biasanya disertakan dalam teks, dan daftar pustaka disusun berdasarkan abjad.

Sistem sitasi APA merupakan standar yang diakui secara luas dalam bidang ilmu sosial (Jones, 2022).

Daftar pustaka:

  • Jones, A. B. (2022). Panduan Lengkap Sistem Sitasi APA. Penerbit ABC.

Memahami perbedaan antara sistem sitasi MLA dan APA merupakan langkah penting dalam penulisan karya ilmiah yang kredibel. Dengan panduan ini, kamu dapat memilih sistem sitasi yang tepat sesuai dengan bidang studi dan kebutuhan penulisanmu. Ingat, sistem sitasi yang benar akan meningkatkan kredibilitas karya tulis dan mempermudah pembaca dalam memahami sumber referensi yang kamu gunakan.

FAQ dan Informasi Bermanfaat

Apakah sistem sitasi MLA dan APA hanya digunakan untuk karya tulis ilmiah?

Tidak, kedua sistem sitasi ini juga dapat digunakan untuk berbagai jenis penulisan lainnya, seperti esai, makalah, dan laporan.

Bagaimana cara memilih sistem sitasi yang tepat?

Pilih sistem sitasi yang sesuai dengan pedoman atau instruksi dari institusi atau penerbit tempat kamu mengirimkan karya tulis.

Apakah ada perangkat lunak yang dapat membantu dalam penulisan sitasi?

Ya, ada banyak perangkat lunak seperti Zotero, Mendeley, dan EndNote yang dapat membantu dalam mengelola referensi dan menulis sitasi secara otomatis.

Tinggalkan komentar