Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi 2 Mengenal Lebih Dalam

Ciri kebahasaan teks eksplanasi 2 – Teks eksplanasi, si penjelas fenomena, punya ciri khas tersendiri dalam berbahasa. Tak hanya tentang kata-kata, tapi juga bagaimana kata-kata itu dirangkai. Kali ini, kita akan mengupas lebih dalam ciri kebahasaan teks eksplanasi, mulai dari penggunaan kata kerja hingga bahasa baku yang mendominasi.

Mempelajari ciri kebahasaan teks eksplanasi penting untuk memahami bagaimana teks ini menyampaikan informasi secara sistematis dan mudah dipahami. Dengan memahami ciri-ciri ini, kita dapat lebih mudah mengidentifikasi dan menganalisis teks eksplanasi, bahkan menciptakan teks eksplanasi yang efektif.

Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena, proses, atau peristiwa secara sistematis dan logis. Untuk mencapai tujuan tersebut, teks eksplanasi menggunakan ciri-ciri kebahasaan khusus yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Ciri-ciri tersebut mencakup penggunaan kata kerja, kata penghubung, kalimat, dan bahasa baku.

Penggunaan Kata Kerja

Kata kerja dalam teks eksplanasi memiliki peran penting dalam menjelaskan proses, sebab-akibat, atau hubungan antar komponen. Kata kerja yang digunakan umumnya bersifat aktif dan menunjukkan tindakan, keadaan, atau proses. Penggunaan kata kerja yang tepat dapat membuat teks eksplanasi lebih mudah dipahami dan menarik.

  • Kata kerja aktif:Kata kerja aktif menunjukkan bahwa subjek melakukan tindakan, contohnya: menjelaskan, menunjukkan, membentuk, menyebabkan, mempengaruhi, dan terjadi.
  • Kata kerja pasif:Kata kerja pasif menunjukkan bahwa subjek menerima tindakan, contohnya: dijelaskan, ditunjukkan, dibentuk, disebabkan, dipengaruhi, dan terjadi.

Penggunaan Kata Penghubung

Kata penghubung berperan penting dalam membangun koherensi dan kelogisan teks eksplanasi. Kata penghubung menghubungkan antar kalimat atau paragraf, sehingga pembaca dapat memahami hubungan antar ide dan informasi yang disajikan. Kata penghubung dalam teks eksplanasi umumnya digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab-akibat, urutan, perbandingan, dan penjelasan.

  • Kata penghubung sebab-akibat:Kata penghubung ini menunjukkan hubungan sebab dan akibat antar ide, contohnya: sebab, karena, akibatnya, sehingga, oleh karena itu, dan maka.
  • Kata penghubung urutan:Kata penghubung ini menunjukkan urutan kejadian atau proses, contohnya: pertama, kedua, kemudian, selanjutnya, lalu, dan terakhir.
  • Kata penghubung perbandingan:Kata penghubung ini menunjukkan perbandingan antar ide, contohnya: seperti, berbeda dengan, sama dengan, dan lebih dari.
  • Kata penghubung penjelasan:Kata penghubung ini digunakan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut, contohnya: misalnya, yaitu, dengan kata lain, dan seperti.

Penggunaan Kalimat

Kalimat dalam teks eksplanasi umumnya bersifat deklaratif, yaitu kalimat yang menyatakan fakta atau informasi. Kalimat deklaratif digunakan untuk menjelaskan suatu fenomena, proses, atau peristiwa secara objektif dan faktual. Penggunaan kalimat yang tepat dan variatif dapat membuat teks eksplanasi lebih mudah dipahami dan menarik.

  • Kalimat tunggal:Kalimat tunggal hanya terdiri dari satu klausa utama, contohnya: Gempa bumi terjadi karena pergeseran lempeng bumi.
  • Kalimat majemuk:Kalimat majemuk terdiri dari dua atau lebih klausa, contohnya: Gempa bumi terjadi karena pergeseran lempeng bumi, dan getarannya dapat dirasakan di permukaan bumi.

Penggunaan Bahasa Baku, Ciri kebahasaan teks eksplanasi 2

Teks eksplanasi menggunakan bahasa baku yang formal dan komunikatif. Bahasa baku menunjukkan keseriusan dan kredibilitas teks eksplanasi. Penggunaan bahasa baku juga membuat teks lebih mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.

  • Hindari penggunaan bahasa gaul atau slang:Gunakan kata-kata yang baku dan mudah dipahami oleh semua orang. Contohnya, gunakan “terjadi” daripada “kejadian” atau “terjadilah”.
  • Hindari penggunaan bahasa yang terlalu berlebihan:Gunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Hindari penggunaan kata-kata yang bermakna ganda atau sulit dipahami. Contohnya, gunakan “menjelaskan” daripada “mengungkapkan” atau “mengungkapkan rahasia”.
  • Hindari penggunaan bahasa yang terlalu subjektif:Gunakan bahasa yang objektif dan faktual. Hindari penggunaan kata-kata yang menunjukkan perasaan atau opini pribadi. Contohnya, gunakan “menunjukkan” daripada “menegaskan” atau “menekankan”.

Fungsi Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena, proses, atau konsep secara rinci dan sistematis. Untuk mencapai tujuan tersebut, teks eksplanasi menggunakan ciri kebahasaan tertentu yang memiliki fungsi spesifik. Berikut adalah fungsi ciri kebahasaan teks eksplanasi:

Kata Kerja

Kata kerja dalam teks eksplanasi berfungsi untuk menunjukkan proses, kejadian, atau perubahan yang terjadi. Kata kerja ini biasanya bersifat aktif dan menggambarkan hubungan sebab-akibat antara berbagai faktor yang terlibat dalam fenomena yang dijelaskan.

  • Kata kerja aktif:Kata kerja aktif menunjukkan subjek sebagai pelaku tindakan. Contoh: “Matahari terbitdi ufuk timur.” Kata kerja “terbit” menunjukkan matahari sebagai subjek yang melakukan tindakan.
  • Kata kerja pasif:Kata kerja pasif menunjukkan subjek sebagai objek yang dikenai tindakan. Contoh: “Air dipanaskanhingga mendidih.” Kata kerja “dipanaskan” menunjukkan air sebagai objek yang dikenai tindakan.
  • Kata kerja transitif:Kata kerja transitif membutuhkan objek langsung untuk melengkapi makna. Contoh: “Para ilmuwan menelitipenyebab perubahan iklim.” Kata kerja “meneliti” membutuhkan objek langsung “penyebab perubahan iklim” untuk melengkapi maknanya.
  • Kata kerja intransitif:Kata kerja intransitif tidak membutuhkan objek langsung untuk melengkapi makna. Contoh: “Burung terbangdi langit.” Kata kerja “terbang” tidak membutuhkan objek langsung untuk melengkapi maknanya.

Kata Penghubung

Kata penghubung dalam teks eksplanasi berfungsi untuk menghubungkan antar kalimat dan paragraf, sehingga teks menjadi koheren dan mudah dipahami. Kata penghubung ini menunjukkan hubungan logis antara berbagai bagian teks, seperti sebab-akibat, perbandingan, pertentangan, atau tambahan.

Anda bisa merasakan keuntungan dari memeriksa dampak dari cyberbullying secara fisik jangan remehkan hari ini.

  • Kata penghubung sebab-akibat:Kata penghubung ini menunjukkan hubungan sebab dan akibat antara dua peristiwa atau pernyataan. Contoh: ” Karenasuhu bumi meningkat, makaes di kutub mencair.” Kata penghubung “karena” menunjukkan sebab, sedangkan “maka” menunjukkan akibat.
  • Kata penghubung perbandingan:Kata penghubung ini menunjukkan hubungan perbandingan antara dua objek atau peristiwa. Contoh: ” Sepertihalnya manusia, tumbuhan juga membutuhkan air untuk hidup.” Kata penghubung “seperti” menunjukkan perbandingan antara manusia dan tumbuhan.
  • Kata penghubung pertentangan:Kata penghubung ini menunjukkan hubungan pertentangan antara dua pernyataan. Contoh: ” Meskipunhujan deras, tetapipertandingan sepak bola tetap dilanjutkan.” Kata penghubung “meskipun” menunjukkan pertentangan dengan “tetapi”.
  • Kata penghubung tambahan:Kata penghubung ini menunjukkan hubungan tambahan antara dua pernyataan. Contoh: ” Selainitu, jugaada faktor lain yang memengaruhi perubahan iklim.” Kata penghubung “selain itu” dan “juga” menunjukkan tambahan informasi.

Kalimat

Kalimat dalam teks eksplanasi umumnya berbentuk deklaratif, yaitu kalimat yang menyatakan fakta atau informasi. Kalimat deklaratif berfungsi untuk menyampaikan informasi secara objektif dan mudah dipahami. Kalimat dalam teks eksplanasi juga cenderung menggunakan struktur kalimat kompleks, yang terdiri dari klausa utama dan klausa bawahan.

Jelajahi berbagai elemen dari singkatan dalam iklan baris ciri fungsi dan contoh untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Struktur kalimat kompleks ini membantu untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat, perbandingan, atau pertentangan antara berbagai faktor yang terlibat dalam fenomena yang dijelaskan.

  • Kalimat deklaratif:Kalimat deklaratif berfungsi untuk menyampaikan informasi secara objektif dan mudah dipahami. Contoh: “Matahari merupakan pusat tata surya.” Kalimat ini menyatakan fakta secara objektif.
  • Kalimat kompleks:Kalimat kompleks terdiri dari klausa utama dan klausa bawahan. Contoh: ” Karenasuhu bumi meningkat, makaes di kutub mencair.” Klausa utama “es di kutub mencair” dihubungkan dengan klausa bawahan “karena suhu bumi meningkat” dengan kata penghubung “karena” dan “maka”.

Bahasa Baku

Teks eksplanasi menggunakan bahasa baku untuk menjaga kredibilitas dan formalitas teks. Bahasa baku menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan adalah valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Bahasa baku juga memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikan, karena menggunakan struktur dan tata bahasa yang baku dan konsisten.

  • Struktur kalimat baku:Teks eksplanasi menggunakan struktur kalimat yang baku, sesuai dengan kaidah tata bahasa Indonesia. Contoh: “Para ilmuwan menelitipenyebab perubahan iklim.” Kalimat ini menggunakan struktur kalimat yang baku dan mudah dipahami.
  • Kosakata baku:Teks eksplanasi menggunakan kosakata baku yang sesuai dengan konteks dan tema yang dibahas. Contoh: “Fenomena perubahan iklim merupakanmasalah global.” Kata “merupakan” adalah kosakata baku yang menunjukkan makna yang tepat.

Contoh Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ciri kebahasaan teks eksplanasi 2

Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena atau peristiwa dengan cara yang sistematis dan mudah dipahami. Ciri-ciri kebahasaan dalam teks eksplanasi membantu penulis untuk mencapai tujuan tersebut. Ciri-ciri tersebut meliputi penggunaan kata kerja, kata penghubung, kalimat, dan bahasa baku. Berikut adalah beberapa contoh ciri kebahasaan teks eksplanasi dan fungsinya.

Penggunaan Kata Kerja

Kata kerja dalam teks eksplanasi umumnya digunakan untuk menunjukkan proses, mekanisme, atau cara kerja dari suatu fenomena. Kata kerja yang digunakan biasanya aktif dan menunjukkan tindakan atau perbuatan. Berikut contohnya:

  • Contoh:“Gunung berapi meletusketika tekanan magma di bawah permukaan bumi mencapaititik puncaknya.”

Dalam contoh tersebut, kata kerja “meletus” dan “mencapai” menunjukkan proses letusan gunung berapi. Kata kerja aktif ini membantu pembaca untuk memahami bagaimana proses letusan terjadi.

Penggunaan Kata Penghubung

Kata penghubung dalam teks eksplanasi berfungsi untuk menghubungkan kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf, sehingga teks menjadi lebih koheren dan mudah dipahami. Kata penghubung yang sering digunakan dalam teks eksplanasi antara lain:

  • Kata penghubung sebab-akibat:karena, sebab, oleh karena itu, sehingga, akibatnya, dan lain-lain.
  • Kata penghubung penjelas:yaitu, seperti, misalnya, contohnya, dan lain-lain.
  • Kata penghubung urutan:pertama, kedua, ketiga, kemudian, selanjutnya, dan lain-lain.

Berikut contoh penggunaan kata penghubung dalam teks eksplanasi:

  • Contoh:“Hujan asam terjadi karenapolusi udara yang tinggi. Akibatnya, air hujan menjadi asam dan dapat merusak lingkungan.”

Kata penghubung “karena” dan “akibatnya” dalam contoh tersebut menunjukkan hubungan sebab-akibat antara polusi udara dan hujan asam.

Penggunaan Kalimat

Kalimat dalam teks eksplanasi umumnya bersifat deklaratif, artinya kalimat tersebut menyatakan fakta atau informasi. Kalimat-kalimat dalam teks eksplanasi juga cenderung menggunakan struktur kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Berikut contoh penggunaan kalimat dalam teks eksplanasi:

  • Contoh:“Gerhana matahari terjadiketika bulan melewatiantara bumi dan matahari, sehingga menutupi cahaya matahari.”

Kalimat dalam contoh tersebut bersifat deklaratif dan menggunakan struktur kalimat yang sederhana, sehingga mudah dipahami oleh pembaca.

Penggunaan Bahasa Baku, Ciri kebahasaan teks eksplanasi 2

Teks eksplanasi menggunakan bahasa baku, artinya bahasa yang formal dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Penggunaan bahasa baku dalam teks eksplanasi bertujuan untuk menjaga kredibilitas dan kejelasan informasi yang disampaikan. Berikut contoh penggunaan bahasa baku dalam teks eksplanasi:

  • Contoh:“Proses fotosintesis merupakanproses yang dilakukan oleh tumbuhan hijau untuk menghasilkanmakanan.”

Dalam contoh tersebut, kata “merupakan” dan “menghasilkan” merupakan contoh penggunaan bahasa baku yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.

Tabel Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi

Ciri Kebahasaan Contoh Fungsi
Kata Kerja Aktif “Gunung berapi meletus ketika tekanan magma di bawah permukaan bumi mencapai titik puncaknya.” Menunjukkan proses, mekanisme, atau cara kerja dari suatu fenomena.
Kata Penghubung “Hujan asam terjadi karena polusi udara yang tinggi. Akibatnya, air hujan menjadi asam dan dapat merusak lingkungan.” Menghubungkan kalimat-kalimat atau paragraf-paragraf, sehingga teks menjadi lebih koheren dan mudah dipahami.
Kalimat Deklaratif “Gerhana matahari terjadi ketika bulan melewati antara bumi dan matahari, sehingga menutupi cahaya matahari.” Menyatakan fakta atau informasi dengan struktur kalimat yang sederhana dan mudah dipahami.
Bahasa Baku “Proses fotosintesis merupakan proses yang dilakukan oleh tumbuhan hijau untuk menghasilkan makanan.” Menjaga kredibilitas dan kejelasan informasi yang disampaikan.

Cara Menentukan Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi: Ciri Kebahasaan Teks Eksplanasi 2

Teks eksplanasi merupakan jenis teks yang bertujuan menjelaskan proses, fenomena, atau suatu hal dengan menggunakan kaidah bahasa tertentu. Untuk memahami dan menganalisis teks eksplanasi, penting untuk mengenal ciri-ciri kebahasaan yang membedakannya dari jenis teks lainnya. Ciri-ciri tersebut dapat ditemukan dalam penggunaan kata kerja, kata penghubung, kalimat, dan bahasa baku.

Penggunaan Kata Kerja

Kata kerja dalam teks eksplanasi berperan penting dalam menjelaskan proses atau mekanisme suatu fenomena. Kata kerja yang digunakan cenderung bersifat aktif dan menunjukkan tindakan atau proses yang terjadi.

  • Kata kerja aktif:Kata kerja aktif menunjukkan subjek yang melakukan tindakan. Misalnya, “Matahari terbitdi ufuk timur”, “Bumi berputarpada porosnya”.
  • Kata kerja pasif:Kata kerja pasif menunjukkan subjek yang menerima tindakan. Misalnya, “Batu dijatuhkandari ketinggian”, “Air dipanaskanhingga mendidih”.
  • Kata kerja transitif:Kata kerja transitif membutuhkan objek langsung untuk melengkapi maknanya. Misalnya, “Dia membacabuku”, “Mereka memasaknasi”.
  • Kata kerja intransitif:Kata kerja intransitif tidak membutuhkan objek langsung. Misalnya, “Dia berlari“, “Burung terbang“.

Penggunaan kata kerja aktif dan transitif lebih dominan dalam teks eksplanasi, karena bertujuan untuk menjelaskan proses atau mekanisme secara jelas dan lugas.

Penggunaan Kata Penghubung

Kata penghubung berperan penting dalam membangun hubungan logis antar kalimat dalam teks eksplanasi. Kata penghubung menunjukkan urutan kejadian, sebab akibat, tujuan, dan hubungan logis lainnya.

  • Kata penghubung urutan:Misalnya, “pertama”, “kedua”, “kemudian”, “selanjutnya”, “akhirnya”.
  • Kata penghubung sebab akibat:Misalnya, “sebab”, “karena”, “oleh karena itu”, “maka”, “akibatnya”.
  • Kata penghubung tujuan:Misalnya, “agar”, “supaya”, “untuk”, “dengan tujuan”.
  • Kata penghubung penjelas:Misalnya, “yaitu”, “misalnya”, “seperti”, “terutama”.
  • Kata penghubung pertentangan:Misalnya, “tetapi”, “sedangkan”, “namun”, “walaupun”.

Penggunaan kata penghubung yang tepat membantu teks eksplanasi menjadi lebih mudah dipahami dan terstruktur dengan baik.

Penggunaan Kalimat

Kalimat dalam teks eksplanasi cenderung bersifat deklaratif, yaitu kalimat yang menyatakan fakta atau informasi. Penggunaan kalimat tanya atau kalimat perintah jarang ditemukan dalam teks eksplanasi.

  • Kalimat deklaratif:Misalnya, “Air mendidih pada suhu 100 derajat Celcius”, “Bumi memiliki satu bulan, yaitu Bulan”.
  • Kalimat tanya:Penggunaan kalimat tanya dalam teks eksplanasi biasanya hanya untuk mengarahkan pembaca pada informasi yang akan dijelaskan.
  • Kalimat perintah:Penggunaan kalimat perintah dalam teks eksplanasi jarang ditemukan, kecuali untuk memberikan instruksi atau langkah-langkah tertentu.

Kalimat dalam teks eksplanasi umumnya disusun dengan struktur yang jelas dan mudah dipahami, menggunakan kata kerja aktif dan kata penghubung yang tepat.

Penggunaan Bahasa Baku, Ciri kebahasaan teks eksplanasi 2

Teks eksplanasi menggunakan bahasa baku yang formal dan mudah dipahami oleh pembaca umum. Bahasa baku tidak menggunakan bahasa gaul, slang, atau dialek tertentu.

  • Ejaan yang benar:Teks eksplanasi menggunakan ejaan yang sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
  • Tata bahasa yang tepat:Teks eksplanasi menggunakan tata bahasa yang benar dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
  • Kata baku:Teks eksplanasi menggunakan kata baku yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia.

Penggunaan bahasa baku membuat teks eksplanasi lebih kredibel dan mudah dipahami oleh pembaca dari berbagai latar belakang.

Menjelajahi ciri kebahasaan teks eksplanasi membuka mata kita pada keindahan dan kekuatan bahasa dalam menyampaikan pengetahuan. Memahami ciri-ciri ini tak hanya membantu kita dalam memahami teks, tapi juga membuka peluang untuk menghasilkan teks eksplanasi yang informatif dan menarik.

Tinggalkan komentar